Optika.id - Mantan Komandan NATO mengatakan bahwa Tentara Vladimir Putin (Rusia) sedang menuju kehancuran total mendalam. Serta bisa menjadi bencana militer terbesar Rusia selama 100 tahun terakhir.
Jenderal Sir Richard Shirref selaku wakil Panglima Tertinggi Sekutu Eropa untuk aliansi tersebut, bahkan dia mengatakan pasukan Ukraina bisa berhasil mengusir pasukan Putin pada akhir 2022.
Baca Juga: Ukraina: Ribuan Tentara Telah Menyerbu Kacaukan Rusia
Pasukan Kyiv diyakini telah secara luas terkait dengan rentetan rudal yang dilepaskan Tiran Rusia ke Ukraina sebagai pembalasan atas pemboman jembatannya di Krimea. Namun, terlepas dari korban tewas 19 warga sipil beserta kehancuran yang ditimbulkan di kota-kota Ukraina, Sir Richard percaya bahwa kenyataannya tentara Putin sedang menuju bencana.
Kekalahan yang menentukan dari Tentara Rusia di Ukraina saya pikir sedang diatur adegannya, ucapnya kepada The Sun Online, Rabu (12/10/2022).
Ia memuji serangan balasan masterclass telah melihat pasukan Putin didorong kembali di timur dan selatan Ukraina. Tak hanya itu, perlawanan juga ditambahkan untuk mempertahankan momentum.
Pasukan Ukraina sekarang menekan kota utama Kherson karena mereka membuat keuntungan besar-besaran di daerah yang hendak diklaim oleh Putin sebagai bagian dari Rusia.
Dalam upaya untuk mengembalikan keadaan, Putin dilaporkan mengumpulkan pasukan di Belarus. Diduga bertetangga dengan Ukraina dan diktatornya Alexander Lukashenko adalah sekutu dekat. Belarus merupakan landasan untuk invasi Rusia yang memulai perang Ukraina, mereka juga dikhawatirkan akan mencoba menjalankan kembali upaya untuk mengepung Ibukota Ukraina, Kyiv.
Sebagai tanggapan, pasukan Ukraina terlihat bergerak memperkuat perbatasan di tengah kekhawatiran Putin yang dapat menggunakan Belarus untuk meluncurkan serangan nuklir. Akan tetapi, Sir Richard percaya ini akan sedikit berguna untuk Rusia yang terpojok. Tentu tidak akan ada jalan keluar dari kesulitan mereka yang putus asa.
Seperti petinju yang terjebak dalam sudut ring menghadapi lawan gesit dan meninju satu sisi dan kemudian meninju lainnya, katanya.
Ukraina mendorong kembali Rusia ke garis 23 Februari, sehari sebelum perang dimulai pada akhir 2022 saya pikir sepenuhnya layak, tambahnya.
Tetapi, Sir Richard optimis memperingatkan bahaya termasuk ancaman senjata nuklir yang tidak pernah hilang. Dia juga mendesak Barat untuk terus menekan Putin.
Terkait dengan ancaman nuklir yang sangat serius itu, kita tidak boleh berkedip dengan cara apapun dan saya cukup terdorong oleh tanggapan Barat, ungkapnya.
Mengetahui hal itu, kami menjanjikan pembalasan besar-besaran dalam beberapa cara atau lainnya. Anda harus bersiap untuk kasus terburuk, dan kasus terburuk adalah berperang dengan Rusia.
Baca Juga: Rusia Tingkatkan Serangan di Ukraina, Manfaatkan Keunggulan Senjata
Dia juga membuat perbandingan suram antara Putin dan Adolf Hitler, dengan mengatakan pemimpin Rusia itu sekarang di dalam bunker seperti diktator Jerman itu di hari terakhir Perang Dunia 2.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Saat ini, kami sedang menghadapi masalah politik yang cukup sulit. Akan tetapi, bagaimanapun juga kami mungkin tidak menginginkan perang ini, tetapi perang ini mungkin menginginkan kami, ucap Sir Richard kepada The Sun Online.
Ini tentang asuransi, kita harus bersiap untuk kasus terburuk. Harus memikirkan bagaimana menghindari potensi perang dengan Rusia adalah bersiap untuk itu, dan kita tidak siap untuk itu,
Tetapi, momok perang nuklir yang menggantung di atas konflik, masih ada harapan bagi Ukraina saat mereka berusaha menembus Rusia yang hancur. Sir Richard membandingkan kekalahan itu dengan keruntuhan total militer tsar Rusia pada tahun 1917. Revolusi tersebut melihat tentara memberontak dan menolah untuk mengikuti perintah, mengakhiri keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia 1 serta menyebabkan revolusi Rusia.
Adegan sedang bersiap untuk runtuhnya tentara Rusia, ini bisa jadi longsoran salju dan kami sekarang melihat retakan di salju, ungkap Jenderal itu kepada The Sun Online.
Ukraina menciptakan lebih banyak masalah daripada yang mampu diselesaikan Rusia, tambahnya.
Baca Juga: KTT Ukraina Terus Mengupayakan Konsensus, Tapi...
Selain itu, Keberhasilan Ukraina telah diperparah oleh kegagalan Rusia dengan militer Putin yang pada dasrnya kleptokratis dan korup membuat anak buahnya sangat kekurangan perlengkapan. Sekarang, telah terjadi mobilisasi wajib militer yang benar-benar kacau, dengan laporan bahwa laki-laki dibiarkan tanpa makanan atau sumber daya dasar lainnya.
Putin juga membuat keputusan tanpa informasi di puncak Kremlin tentang perang dengan Vlad dilaporkan semakin terisolasi, jauh dari kenyataan dan dikelilingi oleh kroni-kroninya.
Semangat Rusia telah hilang, anda memiliki tentara yang tidak ingin berperang. Orang-orang ini diberitahu bahwa mereka akan disambut dengan tangan terbuka oleh kerumunan yang bersorak serta apa yang disebut Nazi Ukraina akan runtuh, pungkasnya.
Penulis: Firtian Ramadhani
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi