Optika.id - Tiap tahun, tagar #NoBraDay diramaikan warganet di media sosial. Kampanye sehari tanpa bra ini dikaitkan dengan bulan kesadaran kanker payudara.
Hari Tanpa Bra atau Breast Holder (BH) ini mengajak perempuan untuk tidak memakai bra selama 24 jam, bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya skrining kanker payudara sejak dini agar risiko gejala kanker payudara bisa sedini mungkin terdeteksi.
Terlepas dari hal tersebut, ada nggak sih manfaat tak pakai bra seharian?
Pakar dermatologis Devika Icecreamwala, MD dari University of Berkeley, California, mengatakan sesekali tidak memakai bra bermanfaat bagi kulit sekitar dada, terutama mereka yang sensitif dan sering iritasi.
"Mengenakan bra dapat menyebabkan penumpukan keringat di bawah dan di payudara, yang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih ragi, peradangan, dan akhirnya bahkan infeksi jamur," katanya dikutip dari Shape, Jumat (14/10/2022).
Meski pemakaian bra tak ada kaitannya dengan kanker payudara, sesekali tidak memakai BH juga bermanfaat agar kulit bisa sesekali 'bernapas' agar tidak muncul jerawat di sekitarnya.
Payudara bisa berbobot lebih dari satu kilo saat Anda memiliki cup D atau lebih. Tekanan di seluruh tubuh sangat besar, terutama untuk punggung. Ingatlah bahwa payudara terdiri dari jaringan lemak, kelenjar dan adiposa, dan hanya kulit dan ligamen yang menopangnya.
Jika merasa tidak nyaman dengan bra, boleh dilepas sesekali. Namun biasanya ketidaknyamanan ini timbul karena salah memilih bra. Bisa jadi ukurannya tidak pas atau kualitasnya buruk yang membuat tidak nyaman saat mengenakannya.
Diketahui, kemarin Kamis (13/10/2022) adalah No Bra Day atau Hari Tanpa Bra.
Peringatan ini bukan diartikan sebagai hari tanpa mengenakan bra saja, namun ada makna mendalam di balik No Bra Day yang dirayakan di berbagai negara. Optika.id merangkum ulasannya berikut ini.
Kampanye No Bra Day menjawab pertanyaan soal tanggal 13 Oktober hari apa. Kampanye ini dilakukan sebagai bentuk pengingat bagi kaum perempuan.
Melansir BBC, kampanye No Bra Day bermula pada tahun 2011 lalu. Saat itu media sosial diramaikan dengan tagar #nobraday yang bertujuan meningkatkan kesadaran perempuan soal kanker payudara.
Tanpa bra, diharapkan para perempuan melakukan pemeriksaan diri sendiri terkait gejala kanker payudara yang mungkin ditemukan. Hal ini lantaran kesadaran soal gejala kanker payudara masih sangat minim.
Menurut Corrine Beaumont, pendiri yayasan nonprofit Worldwide Breast Cancer, hanya sekitar 2% wanita yang mengetahui gejala tersebut. Dia juga menekankan soal pengkajian bulan kesadaran kanker payudara.
"Survey baru-baru ini dari 19.000 perempuan menunjukkan begitu rendahnya pengetahuan tentang kanker payudara," kata Corrine di akun Facebooknya.
"Hanya 2% yang tahu gejala kanker payudara bukan hanya benjolan, namun banyak lagi, 42% merasa tak yakin mereka dapat melihat ada perubahan yang menunjukkan kanker payudara," kata Corrine.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Apa? Hanya 2ri kita yang tahu gejalanya? Namun kita pakai baju, pita dan kaus kaki pink! Kita lari maraton! Kita membaca situs-situs terkait!" tambahnya.
Menjawab tanggal 13 Oktober hari apa, Corrine yang prihatin soal kesadaran yang minim terkait kanker payudara menciptakan sebuah kampanye baru. Sejak 2003, Corrine menciptakan kampanye "Know Your Lemons" atau 'Kenali Lemon Anda'
Maksud dari istilah ini adalah lantaran jeruk bisa dijadikan perbandingan sederhana yang dapat menunjukkan seperti apa bentuk payudara yang terkena kanker.
Pada awal 2017, kampanye ini disebarluaskan oleh Erin Smith Chieze, yang menderita kanker payudara stadium 4. Saat ini Erin mendiagnosa kanker yang dialaminya usai melihat elihat gambar jeruk yang menunjukkan bentuk payudara.
"Tanpa melihat gambar dengan informasi yang jelas, saya tidak akan pernah tahu apa yang saya periksa," tulis Erin saat itu di akun media sosialnya.
Kampanye ini dilakukan di Amerika Serikat, Spanyol, Turki, Lebanon seta diterjemahkan ke dalam 16 bahasa.
Yayasan Breast Cancer Care melakukan survei kepada 1.000 wanita. Hasilnya, sepertiga dari mereka mengaku tak rutin memeriksakan tanda-tanda kanker di payudaranya.
Sementara itu, 96% lainnya mengetahui benjolan adalah salah satu tanda kanker payudara. Namun lebih dari seperempat dari mereka tak tahu bahwa ada gejala lain yaitu puting yang masuk ke payudara.
"Daerah seputar puting yang kehitaman juga merupakan gejala yang cukup umum pada penderita kanker payudara," demikian disampaikan NHC Choices, sebuah Badan Kesehatan di Inggris.
Ada pula gejala lain yakni perubahan warna kulit di sekitar payudara, hingga posisi puting.
Demikian informasi soal tanggal 13 Oktober hari apa serta makna di balik No Bra Day. Yuk kenali tubuhmu sendiri demi cegah kanker payudara.
Reporter: Pahlevi
Editor: Aribowo
Editor : Pahlevi