Optika.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia berharap kepada para tokoh agama agar ikut untuk membantu dalam mencegah adanya politik uang dalam Pemilu serentak tahun 2024. menurut Bawaslu, keterlibatan tokoh agama diperlukan untuk mewujudkan pemilu yang kondusif, jujur, adil dan menjunjung tinggi demokrasi.
"Kami mengharapkan dukungan para tokoh-tokoh agama dalam mencegah terjadinya money politik dalam pemilu nanti baik pemilu legislatif maupun dalam pilkada pada 2024 mendatang," kata Anggota Bawaslu RI, Herwyn Malonda dalam keterangannya yang diterima oleh Optika.id, Sabtu (22/10/2022).
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Untuk mewujudkan pemilu dan pilkada yang demokratis, ujar Herwyn, maka dibutuhkan komitmen oleh semua pihak dalam melaksanakan pemilu dan pilkada serentak yang kondusif dan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Dirinya juga meminta agar semua warga untuk tidak tergoda dengan politik uang yang marak dengan sebutan serangan fajar' yang dilakukan oleh pejabat menjelang Pemilu.
"Kami mohon dukungan para tokoh-tokoh agama untuk membantu mengingatkan umatnya untuk tidak tergoda dengan politik uang pada pemilu maupun pilkada nanti peran para tokoh agama sangatlah penting," katanya.
Sementara itu, Peneliti Indobarometer, Muhammad Qodari menuturkan jika pemilu dan pilkada serentak yang berlangsung pada 2024 nanti bakal kental dengan politik identitas yang berpotensi untuk memunculkan polarisasi dalam masyarakat.
Baca Juga: Pengamat Sebut Anies Segera Gabung Partai, Tak Selamanya Bisa Independen!
"Bahkan propaganda melalui media sosial tentang berita-berita hoaks menjadi ramai lagi seperti yang terjadi pada Pemilu 2014 dan 2019 silam," kata Qodari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Senada dengan Herwyn, Qodari juga berharap agar tokoh-tokoh agama di berbagai daerah dapat membantu penyelenggara pemilu dengan mengingatkan umat beragama agar tidak menyebarkan informasi bohong kepada masyarakat saat pemilu maupun pilkada serentak pada tahun 2024. jadi, proses demokrasi yang dilakukan lima tahun sekali itu bisa dilakukan dengan aman dan kondusif.
Reporter: Uswatun Hasanah
Baca Juga: Bawaslu Siap Jalankan Tugas Besok, Termasuk Jika Terjadi Pemungutan Suara Ulang?
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi