Imunolog Beri Peringatan Pemberian Antibiotik yang Tepat Pada Anak

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Kamis, 27 Okt 2022 20:36 WIB

Imunolog Beri Peringatan Pemberian Antibiotik yang Tepat Pada Anak

i

medicine-gcc33eb115_1920

Optika.id - Dokter spesialis anak konsultan alergi imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Molly Dumakuri Oktarina memperingatkan agar jangan sembarangan memberi anak yang demam dengan antibiotik tanpa adanya indikasi yang lengkap.

"Kita harus hati-hati dan waspada dalam penggunaan antibiotik, apalagi akhir-akhir ini di negara India ada fenomena superbugs, jadi bakteri-bakteri itu sudah resisten terhadap penggunaan antibiotik," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2022)

Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

Pemberian antibiotik yang tak rasional, misalnya tidak sesuai dengan indikasi, durasi dan dosis menurut Molly dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan atau perkembangan sistem imun tubuh dan perkembangan otak anak.

"Penggunaan antibiotik tidak rasional akan mengganggu perkembangan sistem imun. Kalau sistem imun terganggu maka akan mengganggu perkembangan otak," kata dia.

Dia menyebut jika antibiotik akan merusak struktur microbiota komensal atau makhluk hidup yang tidak bersifat merusak dan tidak merugikan, bahkan bisa membunuh microbiota yang sebenarnya baik untuk tubuh tersebut.

Dampak lain dari penggunaan antibiotik yang tak sesuai anjuran dokter atau antibiotik tak rasional yakni terjadinya resistensi atau kebal terhadap jenis antibiotik tertentu.

Pada umumnya, petugas kesehatan telah meresepkan antibiotik khusus pada kondisi infeksi yang sudah terkonfirmasi akibat bakteri berdasarkan hasil pemeriksaan. Tentunya, petugas kesehatan juga sudah memberikan antibiotik sesuai dengan indikasi, gejala anak, serta dosis yang disesuaikan dengan berat badan, dan usia.

Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

"Kalau pemberiannya sesuai maka tidak akan mengganggu keragaman, jumlah mikrobiota di dalam usus, sehingga tak akan ganggu daya tahan tubuh anak. Setelahnya, mikrobiota yang didapat dari makanan sehari-hari akan ada lagi," ujar Molly.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebagai informasi, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kasus resistensi atau kekebalan antibiotik bisa menimbulkan infeksi seperti pneumonia, TBC dan penyakit bawaan makanan dapat menjadi sulit untuk diobati. Bahkan, tidak mungkin untuk diobati karena penggunaan antibiotik menjadi kurang efektif lagi sebagai akibat dari penggunaan antibiotik tak rasional.

Menurut mereka, karena antibiotik dapat dibeli untuk penggunaan manusia atau hewan tanpa resep, munculnya dan penyebaran resistensi menjadi lebih buruk.

Demikian pula, di negara-negara tanpa pedoman pengobatan standar, antibiotik sering diresepkan secara berlebihan oleh petugas kesehatan dan dokter hewan dan digunakan secara berlebihan oleh masyarakat.

Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda

Reporter: Uswatun Hasanah

Editor: Pahlevi

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU