Optika.id - Pesta Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (29/10/2022) berujung tragis. Mengutip dari bbc.com, hingga Senin (31/10/2022), koban meninggal akibat terinjak-injak di gang sempit di distrik Itaewon, Seoul itu bertambah menjadi 154 orang.
Dari jumlah tersebut, 98 diantaranya adalah perempuan dan 56 lainnya laki-laki. Sementara itu, terkait jumlah warga negara asing yang tewas, didapatkan beberapa laporan yang berbeda. Namun berdasarkan laporan dari Kementerian Luar Negeri Korea Selatan menunjukkan bahwa ada 26 WNA yang menjadi korban tewas.
Baca Juga: Ngeri! Remaja Korea Utara Dieksekusi Mati Akibat Ketahuan Menonton dan Mendistribusikan Drama Korsel
Mengenai hal itu, Pejabat Korea Selatan memperingatkan bahwa korban tewas bisa saja meningkat, sebab 37 orang korban lainnya masih terluka parah. Sedangkan 355 orang dilaporkan hilang.
Pesta ini merupakan yang pertama setelah 3 tahun pembatasan akibat pandemi. Peristiwa yang terjadi ini dimulai dari segerombolan orang yang didominasi anak muda berbondong ke distrik Itaewon pada perayaan Halloween.
Sehari sebelum tragedi itu terjadi, Reatures sempat menulis soal kondisi di Itaewon yang sudah mulai padat, hingga eskalasi kerumunan yang meningkat luar biasa. Petugas keamanan juga sudah menunjukkan bahwa perayaan itu menarik banyak massa dan berpotensi bahaya.
Berdasarkan laporan pejabat setempat, pada malam Halloween itu, tidak ada satupun acara terorganisir yang mengakibatkan ribuan orang berbondong ke gang sempit di Itaewon. Hingga tepat sebelum pukul 10.20 malam, kekacaua terjadi.
Saat kekacauan itu terjadi, orang-orang berbondong-bondong masuk ke gang yang sangat sempit dan miring. Dengan cepat, gang tersebut menjadi penuh dan sesak sehingga tidak menyisakan ruang gerak. Akhirnya polisi berjuang untuk mengendalikan massa.
Rekaman pada salah satu media sosial menunjukkan beberapa orang mencoba memanjat sisi bangunan untuk menghindari tekanan yang meningkat. Sementara yang lainnya berteriak, menangis dan mengutuk.
Ketika orang-orang di puncak gang yang curam terjatuh, itu membuat orang-orang di bawah mereka terguling, ujar saksi mata seperti ditulis Reuters.
Seorang saksi mata lainnya mengatakan bahwa jumlah pengamanan di lokasi tidak cukup memadai.
Saya pikir tidak ada persiapan untuk ini, yang menyebabkan bencana ini.
Di sisi lain, mengoreksi pernyataan sebelumnya yang menyebutkan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban, Kedutaan Besar RI di Seoul mengabarkan bahwa terdapat 2 WNI yang menjadi korban dari insiden tersebut.
WNI berinisial AR telah dirawat di Korea University Anam Hospital akibat kejadian di Itaewon semalam (29/10/2022), ujar KBRI Seoul dikutip dari Antara, Minggu (31/10/2022).
Saat ini AR sudah keluar dari RS KBRI Seoul dan dalam keadaan baik. Sementara itu, satu orang WNI lainnya yang berinisial CA juga telah menerima perawatan di rumah sakit Seobuk atas luka ringan yang dideritanya.
CA telah kembali ke kediamannya pada Sabtu malam, ujar KBRI Seoul.
Baca Juga: Calo Jual Tiket Konser BLACKPINK di Taiwan Hingga Ratusan Juta, Promotor Batalkan Tiket
Sampai saat ini, para pejabat masih belum mengetahui penyebab atau pemicu pasti dari insiden tersebut, namun investigasi terhadap tragedi ini masih berlangsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikutip dari bbc.com, berikut laporan negara-negara yang menyatakan warganya tewas dalam pesta Halloween di Itaewon:
- Kedutaan Besar Iran untuk Korea Selatan telah mengonfirmasi kematian lima warganya.
- Setidaknya empat warga negara China meninggal, demikian laporan dari kantor berita Xinhua mengutip pernyataan Kedutaan Besar China di Seoul.
- Kantor berita Tass melaporkan, empat orang Rusia tewas, mengutip pernyataan kedutaan negara itu di Korea Selatan.
- Kedutaan Besar AS mengonfirmasi dua warga Amerika meninggal.
- Dua warga negara Jepang juga ikut menjadi korban dalam insiden tersebut. Seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, korban adalah seorang perempuan berusia 20an dan seorang peremuan lain berusia antara 10-19.
- Menurut Kementerian Luar Negeri Prancis, seorang warga negara Prancis juga meninggal dalam tragedi.
- Seorang warga Norwegia tewas, kata juru bicara kementerian luar negeri negara itu.
- Seorang perempuan asal Thailand berusia 29 tahun tewas, kata kementerian luar negeri negara itu kepada BBC.
- Kedutaan Australia di Seoul mengatakan satu warga Australia telah meninggal, lapor media Australia.
- Kantor berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, warga dari Vietnam, Uzbekistan, Kazakhstan, Sri Lanka, dan Austria juga tewas dalam tragedi.
Berikut fakta-fakta lainnya dari tragedi di Itaewon:
- Dipicu bentrokan massa
Tragedi pada malam Halloween di Itaewon yang dihadiri sekitar 100.000 orang ini diduga dipicu bentrokan di tengah kerumunan massa. Hal tersebut diperkuat dengan banyaknya orang yang melihat peserta malam pesta menggunakan narkoba.
Pertama-tama, ada orang yang menggunakan narkoba, dan mereka bentrok dengan orang lain, yang menyebabkan cedera, ungkap Park Jung-hoon, warga yang saat itu ada di lokasi seperti dikutip dari detik.com (31/10/2022).
Saksi juga melihat banyak barang bukti narkoba yang diamankan polisi. Kerumunan di lokasi disebut tidak terkendali.
- Tewas akibat henti jantung
Penyebab tragedi maut di Itaewon diduga ratusan orang berjatuhan akibat cardiac arrest alias henti jantung. Ratusan orang terkena henti jantung setelah ribuan orang memadati jalan sempit di kota Itaewon, Korea Selatan dalam perayaan Halloween.
Baca Juga: Megawati dan Puan Kunjungi Itaewon, Netizen: Mereka Belum Datangi Kanjuruhan
Dilansir AFP, Senin (31/10/2022), petugas medis hingga warga setempat melakukan tindakan pertolongan pertama darurat kepada korban yang berjatuhan dengan melakukan CPR (cardiopulmonary resuscitation).
- Presiden Korea Selatan tetapkan massa berkabung nasional
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengeluarkan pengumuman masa berkabung nasional sampai batas waktu yang tidak ditentukan akibat tragedi pesta Halloween di Itaewon. Hal itu diadakan setelah pertemuan darurat pada dini hari Minggu (30/10/2022) waktu setempat.
Pemerintah akan menetapkan masa berkabung nasional mulai hari ini hingga insiden tersebut dapat dikendalikan dan akan menempatkan prioritas utama dalam urusan negara dalam pemulihan dan tindak lanjut dari insiden tersebut, katanya seperti dikutip dari detik.com
Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban atas insiden ini dan berharap orang-orang yang terluka segera sembuh.
Reporter: Leni Setya Wati
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi