Optika.id - Sosok seorang gadis muda yang menjadi pahlawan dan sulit mengendalikan amarahnya. Seorang polisi idealis tersiksa dengan kebobrokan dan ketidakberdayaan menanggulangi ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya.
Tokoh antagonis ambisius menjalankan skema jahatnya dalam kesenyapan tanpa menyadari bahwa dirinya hanya dijadikan bidak untuk skala yang jauh lebih besar dan matang. Selamat datang di Jakarta, di mana para tokoh kejahatan dan kebaikan tengah saling menyusun kekuatan secara diam-diam untuk persiapan perang besar mereka yang sudah bermula sejak berabad-abad yang lalu, Senin (21/11/2022).
Film Sri Asih merupakan kepingan kedua dari Jagat Sinema Bumilangit, pasca Gundala sebagai patriot pertamanya. Film garapan Upi ini menjadi kali kedua tokoh Sri Asih hadir di layar lebar dan akan menyoroti perihal lebih dalam lagi mengenai perihal sosok adisatria perempuan ini setelah ajang perkenalan sekilasnya dalam Gundala.
Film Sri Asih disutradarai oleh Upi, dengan dukungan sederet nama besar yang sudah tidak asing lagi di kancah perfilman nasional, yakni Surya Saputra, Reza Rahadian, Ario Bayu, Christine Hakim, Dimas Anggara, Jefri Nichol, dan masih banyak lagi.
Sementara, peran sang tokoh tituler dipercayakan pada Pevita Pearce. Seperti halnya sebuah kisah origin superhero, pembuka kisah ini adalah perkenalan seorang karakter yang belum menyadari potensi ke-hero-annya.
Alana kemudian diadopsi oleh seorang wanita bernama Sarita. Di bawah asuhan Sarita, Alana tumbuh menjadi seorang petarung beladiri yang tangguh, guna mengendalikan nafsu amarah misterius yang terus menghantuinya sejak kecil.
Ketangguhan Alana memancing rasa penasaran Mateo, pemuda kaya berandalan, putra tunggal seorang pria ambisius bernama Prayogo. Sebuah pertarungan rekayasa yang tidak berjalan sesuai kesepakatan kemudian menjadi awal konfrontasi antara Alana dan Prayogo beserta para kaki tangannya, yang membawa Alana pada takdir hidupnya.
Yakni bahwa dirinya adalah titisan berikutnya dari Dewi Asih, tokoh pelindung Bumi yang terus bereinkarnasi guna mencegah ancaman kejahatan besar yang berusaha bangkit.
Adapun yang sukses menjadi kekuatan utama film Sri Asih, adalah performa akting jajaran pemainnya. Sebagai pemegang tokoh titulernya, Pevita Pearce berhasil membuktikan bahwa peran Sri Asih ibarat ditakdirkan untuk dirinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meskipun naskahnya kurang memberikan dimensi yang cukup untuk mengembangkan karakternya, tapi Pevita pearce mengatasinya dengan baik.
Selain pemeran utama, jajaran pemain pendukungnya, mulai dari Randy Pangalila, Jenny Zhang, Surya Saputra, Reza Rahadian, Aryo Bayu, Dimas Anggara, Christine Hakim, Jefri Nichol, hingga Revaldo, mampu meninggalkan impresi tersendiri di momen-momen adegan mereka.
Afterall, film Sri Asih membuktikan bahwa standar perfilman Indonesia telah naik lagi dengan segala aspek yang dihadirkan oleh Joko Anwar dan Upi. Sri Asih menjadi standar tinggi bagi studio lain dalam menggarap film superhero Indonesia.
Reporter: Mei Nurkholifah
Editor: Pahlevi
Editor : Pahlevi