Rocky: Upaya Naikkan Elektabilitas Ganjar dan Puan Adalah Hal Konyol

author Seno

- Pewarta

Minggu, 17 Okt 2021 19:30 WIB

Rocky: Upaya Naikkan Elektabilitas Ganjar dan Puan Adalah Hal Konyol

i

images - 2021-10-17T192714.226

Optika, Jakarta - Rocky Gerung angkat bicara tentang kekonyolan-kekonyolan terkait calon presiden 2024. Kekonyolan yang dimaksud, salah satunya upaya mendongkrak elektabilitas Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Ketua DPR Puan Maharani. Dia mengatakan, kaum milenial heran terhadap isu politik 'negeri +62' saat ini.

Menurutnya upaya menaikkan elektabilitas Ganjar ataupun Puan adalah hal yang konyol. Sebab, kaum milenial ingin sosok calon presiden yang concern pada gender equality hingga demokrasi.

"Jadi konyol kita berupaya menaikkan elektabilitas Ganjar, padahal bagi milenial itu orang bodoh. Demikian juga Puan. Sama, mereka anggap ini orang nggak ngerti. New grammar of world's politic adalah gender equality, democracy, human rights," ujar Rocky Gerung, beberapa waktu yang lalu.

"Saya berdiskusi dengan kaum milenial. Mereka mendengar kekonyolan-kekonyolan dalam politik kita, banteng vs celeng. Dia bingung," imbuhnya.

Kaum milenial, lanjutnya, perlu tokoh-tokoh yang unjuk gigi dari segi akademis. Salah satunya soal gender quality hingga human rights.

"Kok kita nggak denger ya Puan ngomong itu. Om yang rambutnya kayak bintang film putih itu, Ganjar Pranowo, ngomong itu. Kok kita nggak lihat Kang Emil ngomong. Society 5.0 isinya intellectuality, human rights, gender equality. Mereka nggak dapet itu," tukasnya.

Sementara itu, PDIP merespons pernyataan Rocky Gerung. Menurut kader senior PDIP Aria Bima, anggapan itu harus dilihat dari sudut pandangnya, sehingga tidak bisa menyebut dua kader PDIP itu bodoh.

"Soal bodoh dan pintar itu tergantung dari sudut mana melihat dan mengategorikannya. Tentu dengan masing masing dimensinya," kata Aria Bima, Sabtu (17/10/2021).

Aria Bima menilai Rocky Gerung asal bicara. Dia juga menyebut Rocky Gerung terkenal kritis dan tidak sopan.

"Tapi kalau dikaitkan dengan milenial dengan cakupan abstraksi kekiniannya yang lagi mencari dan membentuk diri, agaknya Rocky Gerung, yang terkenal cerdas dan kritis dan tidak sopan dalam berkomunikasi itu, kali ini terkesan asal ngebacot," tuturnya.

Dia beranggapan Rocky Gerung adiktif untuk terus tampil di media sosial, sehingga menyampaikan ungkapan-ungkapan yang terkesan cari masalah.

"Karena itu jadi gila mencari-cari masalah. Rocky adiktif atau kecanduan tampil di medsos, ya anggap saja dia gila. Itu asumsi saya," tandasnya.

Hal senada dikatakan politikus PDIP, Ruhut Sitompul. Dia menilai Rocky Gerung ingin menaikkan elektabilitas Partai Demokrat (PD) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Milenial itu ibarat kertas putih, bersih, jadi nggak pernah mereka mau ngikutin Rocky Gerung yang kerjanya ngehina-hina orang, yang akhirnya sekarang dia hidupnya terhina. Jadi sudahlah, milenial itu ibarat pria jatuhnya, hatinya selembut salju," kata Ruhut kepada wartawan, Sabtu (16/10/2021).

Ruhut Sitompul merupakan politikus yang sempat menjadi elite di Partai Demokrat. Ruhut menyebut Rocky Gerung masuk menjadi bagian Partai Demokrat.

"Rocky Gerung itu, sejak aku tinggalkan (Partai Demokrat), baru masuk Demokrat," ujarnya.

Ruhut menuturkan, Rocky Gerung juga sebelumnya pernah masuk ke salah satu partai politik sebelum gabung Partai Demokrat. Namun, saat masih aktif di Demokrat, Ruhut tak pernah melihat Rocky Gerung.

"Dulu anti partai politik, tapi tahunya, dulu juga kader loh di salah satu partai, yang aku tahu dia di partainya Pak Syahrir almarhum, iparnya Pak LBP, suami Ibu Kartini, dia kader di situ. Sudah itu mulailah congor-nya seolah-olah tokoh independen, betul nggak?" ucap Ruhut.

"Tapi dia lihat aku berkibar di partai politik, aku tinggalkan Partai Demokrat, masuk dia ke Demokrat. Waktu aku di Demokrat, nggak pernah ada di Demokrat, baru sekarang saja," sambungnya.

Rocky Gerung selama ini memang dikenal dekat dengan Partai Demokrat dan AHY. Ruhut Sitompul curiga Rocky Gerung menyerang Ganjar dan Puan untuk mendongkrak elektabilitas Demokrat dan AHY.

"Jadi mungkin dia mau pakai cara itu. Mau ngangkat Demokrat dan AHY? Masih bisa terangkat gitu? Feeling aku ini Pak Moeldoko menang di PTUN dan di Mahkamah Agung. Mereka makin kalap saja, semua orang dibantai, siapa saja berseberangan dibantai," pungkasnya.

(Rizal)

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU