Kata Peneliti Soal Polemik Perppu Cipta Kerja

author angga kurnia putra

- Pewarta

Senin, 16 Jan 2023 07:20 WIB

Kata Peneliti Soal Polemik Perppu Cipta Kerja

Optika.id-Peneliti sekaligus kader intelektual Muhammadiyah Muhammad Abdullah Darraz menilai terdapat kampanye khilafah terselubung kelompok radikal dalam isu Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja untuk membangun public distrust terhadap negara.

Baca Juga: PDIP Dukung Perppu Cipta Kerja Demi Lindungi Ekonomi Negara

Kampanye khilafah terselubung kelompok radikal dalam isu ini (Perppu Cipta Kerja), dengan cara membangun public distrust dan narasi kebencian terhadap negara menjadi persoalan berbeda, kata Darraz dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Sabtu (15/1/2023).

Terbitnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Cipta Kerja memang menjadi kontroversi sebagian kalangan yang harus disikapi secara kritis dan argumentatif.

Darraz menilai, bahwasanya kritik haruslah disampaikan dengan santun, objektif, elegan, dan tidak ada tujuan terselubung lainnya melainkan untuk kebaikan umat, rakyat, dan pemerintah itu sendiri.

Dan kritik juga tidak boleh disampaikan di depan umum, apalagi sampai menjatuhkan wibawanya, ujar lulusan Pondok Pesantren Darul Arqam Garut ini.

Baca Juga: Terkait Perppu Cipta Kerja, DPR Mempunyai Hak Tentukan Sikap

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, dengan etika kritik yang santun dan bijak, maka tujuan kritik itu sendiri akan tercapai dan mampu menghasilkan alternatif solusi bagi persoalan rakyat.

Tidak hanya dari rakyat ke pemimpin, namun cendekiawan juga mengatakan bahwa pemimpin harus memasang telinga ke bumi, harus terbuka atas saran, kritik, mau mendengarkan aspirasi serta mampu mengakomodasi kepentingan masyarakat luas, ujarnya pula.

Baca Juga: Membedah Alasan Kedaruratan yang Kerap Dipakai Pemerintah Untuk Terbitkan Undang-Undang

Terakhir, Darraz berpendapat, guna menutup ruang gerak kelompok radikal yang kerap menunggangi isu politik dengan narasi promosi ideologinya, pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk sama-sama terbuka dan memahami proses hukum yang berlaku.

Saran saya memang sebaiknya pemerintah betul-betul sejak awal melibatkan masyarakat, transparan. Apa yang menjadi aspirasi masyarakat bisa tersampaikan sejak awal dan masyarakat memahami proses yang berlangsung. Sehingga itu tidak menciptakan celah bagi kelompok-kelompok pembangkang itu memanfaatkan situasi chaos, ujarnya pula.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU