Optika.id - Sebanyak 21 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berangkat ke Jepang. Mereka akan menjalani program magang di perusahaan internasional di Negeri Sakura.
Dari 21 mahasiswa tersebut, 10 di antaranya berasal dari Fakultas Teknik. Sisanya dari Fakultas Pertanian dan Peternakan.
Wakil Dekan I Fakultas Teknik UMM, Zulfatman mengatakan, mahasiswa teknik melakukan program magang di industriplastic moldingdan pemeliharaan konstruksi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Mereka yang diplastic moldingakan belajar cara memproses plastik hingga membentuknya menjadi sebuah barang berguna. Sementara yang di PLTS, mereka akan langsung terjun memasang, merawat dan menangani kerusakan, ujar Zulfatman, Selasa (17/1/2023).
Zulfatman melanjutkan, untuk mahasiswa FPP akan ditempatkan pada tiga farm berbeda. Mahasiswa FPP didorong untuk memberikan inovasi dan belajar hal baru tentang pertanian di Jepang.
Salah satunya teknologi yang bisa membantu meningkatkan produksi pertanian. Program ini merupakan bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UMM hasil kerjasama dengan mitra di luar negeri. Sehingga dapat diajukan sebagai kegiatan ekuivalen ke dalam mata kuliah, kata Zulfatman.
Sebagian mahasiswa sudah berangkat akhir November lalu. Sementara yang lain berangkat di pertengahan Januari hingga Februari mendatang. Sementara, durasi magang berbeda tiap rombongan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ada yang tiga bulan, enam bulan, hingga 12 bulan. Mereka juga diharuskan untuk mengikuti pelatihan Bahasa Jepang selama 3-4 bulan agar memudahkan magang nantinya. Mereka juga harus mempersiapkan diri sesuai dengan bidang masing-masing karena memang disyaratkan pihak perusahaan Jepang, tutupnya.
Rektor UMM, Fauzan, memandang Jepang sebagai negara yang banyak bekerja sama dengan Kampus Putih. Banyak sektor yang sedang dijalin kerjasama, termasuk magang. Selain itu juga kerja sama bidang kesehatan, sipil bahkan juga pertanian.
Manfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Karena tidak menutup kemungkinan saudara bisa dipanggil kembali untuk bekerja di sana usai menyelesaikan studi. Selalu jaga nama baik almamater dan tinggalkanlah sesuatu yang baik di Jepang, ujar Rektor.
Sementara itu, salah satu mahasiswa peserta magang, Wirayuda Damar Wicaksono mengaku tidak menyangka dapat terpilih program ini. Apalagi dengan adanya berbagai rangkaian seleksi.
Sejauh ini, kami sudah menyelesaikan pelatihan bahasa dan juga persiapan lain dari pihak jurusan. Semoga saya dan teman-teman bisa mendapatkan banyak skill yang bisa kami pergunakan untuk dunia kerja nantinya, harap mahasiswa yang akrab disapa Yuda itu.
Editor : Pahlevi