Optika.id- Capaian vaksinasi penguat dosis kedua untuk tenaga kesehatan (nakes) di Kota Surabaya, Jawa Timur, hingga 22 Januari 2023, mencapai 94,28 persen dan lansia 16,97 persen.
Baca Juga: Kemendagri Minta Kepala Daerah Percepat Vaksinasi Booster
"Sasaran prioritas vaksinasi penguat memang tenaga kesehatan dan lansia. Selanjutnya, akan dikuatkan sosialisasi untuk sasaran berikutnya pelayan publik dan masyarakat umum sesuai surat edaran," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Nanik Sukristina dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Rabu (25/1/2023).
Menurut dia, vaksinasi penguat ditujukan untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan.
Hal itu, lanjut dia, mempertimbangkan data dan situasi epidemiologi kasus COVID-19 dan adanya varian baru, maka Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) merekomendasikan pemberian vaksinasi penguat untuk memperbaiki efektivitas vaksin yang telah menurun.
"Mengingat pentingnya pemberian vaksin penguat, masyarakat diimbau untuk melakukan vaksinasi penguat kedua," kata Nanik.
Baca Juga: Khofifah Minta Masyarakat Jatim Pakai Masker Lagi dan Segera Vaksin Booster
Oleh karena itu, kata dia, masyarakat Kota Surabaya dapat mengakses vaksinasi penguat kedua di 63 Puskesmas Kota Surabaya sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh masing-masing Puskesmas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, juga dibuka layanan vaksinasi di mal dan mendekatkan akses masyarakat masuk ke RT/RW/Kelurahan di masing-masing wilayah Puskesmas.
"Masyarakat berusia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan vaksinasi penguat pertama minimal 6 bulan sebelumnya," ujarnya.
Baca Juga: Satgas COVID-19 Sebut 51 Juta Penduduk Indonesia Telah Terima Vaksin Dosis Ketiga
Nanik menjelaskan ketersediaan vaksin COVID-19 di Kota Surabaya saat ini dalam jumlah yang cukup dan sudah tersebar di 63 Puskesmas Kota Surabaya.
Penambahan kebutuhan alokasi untuk selanjutnya, kata dia, juga sudah dipersiapkan melalui permintaan kepada Dinkes Pemprov Jatim yang disesuaikan dengan perhitungan kebutuhan masing-masing wilayah Puskesmas.
Editor : Pahlevi