Optika.id, Lamongan - MWC NU Lamongan bersama ribuan Nahdliyin menggelar kegiatan jalan sehat dengan cara sarungan. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari peringatan satu abad NU yang dilakukan di Kota Soto.
Ribuan peserta yang terdiri dari jajaran pengurus lembaga, banom, santri dan masyarakat umum di Lamongan itu tampak antusias mengikuti maraknya kegiatan yang dihelat untuk memperingati satu abad lahirnya NU.
Wakil Ketua Tanfidziyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Lamongan, Muhammad Nurman mengungkapkan bahwa MWC NU Lamongan telah merumuskan 9 kegiatan pada peringatan 1 Abad NU ini.
Adapun 9 kegiatan itu meliputi jalan sehat Sarungan, pengajian umum oleh Wakil Rais Aam PBNU, khotmil quran, bahtsul masail, peresmian kantor MWC NU dengan penyerahan papan nama di seluruh Ranting NU, istighosah massal, pengibaran bendera NU, pengobatan gratis dan Penyaluran sembako ke fakir miskin.
Kita mulai dari jalan sehat sarungan, pengobatan gratis, bahtsul masail hingga penyaluran sembako ke fakir miskin. Pada rangkaiannya juga ada bazar dan pengajian yang dihadiri oleh Wakil Rais Aam PBNU KH. Anwar Iskandar, yang kemudian dilanjutkan dengan peresmian Kantor MWC NU Lamongan, ungkapnya, Jumat (3/2/2023).
Nurman menjelaskan, rangkaian kegiatan ini melibatkan seluruh jajaran Pengurus MWC NU, lembaga dan banom, pelajar di LP Maarif NU, mulai TK hingga SMK, beserta para santri yang menempuh pendidikan di pondok pesantren se-Lamongan.
Harapan kami, di usia 100 tahun NU ini, kami ingin meneguhkan bahwa Jamiyah NU ini tetap lestari dan berkembang di bumi nusantara ini. Ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyah terus dirawatbaik pada tingkatan struktural maupun kultural, terangnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal senada juga dikatakan oleh Katib MWC NU Lamongan Abdul Ghofur. Menurutnya, digelarnya jalan sehat dengan memakai sarung ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, tutur Ghofur, sarung merupakan salah satu ciri khas yang melekat pada warga NU.
Karena salah satu ciri khas orang NU itu ya bersarung. Kami ingin di 100 tahun NU, ciri khas ini yang kita munculkan. Kemarin di PBNU juga ada kegiatan nusantara, jadi bagaimana budaya-budaya ini tetap terjaga sebagai bagian dari ciri khas kita sebagai umat Islam di nusantara, paparnya.
Ditegaskan Ghofur, penggunaan sarung-sarung di tiap kegiatan itu juga menjadi wujud pengenalan yang dilakukan MWC NU Lamongan kepada para generasi penerus NU.Kami meneguhkan kembali bahwa Islam menjadi bagian dari tradisi-tradisi yang ada di nusantara ini, sehinggamelekat menjadi sesuatu yang indah di negeri ini, jelasnya.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan, peringatan satu abad NU ini menjadi momen penting untuk mensinergikan langkah NU Lamongan bersama Pemkab Lamongan.
Tak hanya itu, lanjut Bupati Yuhronur, peringatan ini juga jadi momentum untuk memperkuat spirit bersama dalam merawat jagat, membangun dan menjaga peradaban di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Mari bersama-sama kita semarakkan 1 abad ini melalui kegiatan positif sehingga membawa spirit dan semangat bagi kita semua dalam melakukan pembangunan NKRI, tutur Bupati Yuhronur usai memberangkatkan peserta jalan sehat sarungan, di Halaman SMK NU Lamongan.
Editor : Pahlevi
