Jelang Musyda ke-XII Muhammadiyah, IMM Lamongan Gelar Konsolidasi Bersama Kader Ikatan

author Danny

- Pewarta

Jumat, 17 Feb 2023 14:46 WIB

Jelang Musyda ke-XII Muhammadiyah, IMM Lamongan Gelar Konsolidasi Bersama Kader Ikatan

Optika.id, Lamongan - Menyongsong Musyawarah Daerah (Musyda) ke-XII Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Kabupaten Lamongan adakan Konsolidasi Kader Ikatan pada Kamis (16/2/2023) di Rumah Ikatan PC IMM Lamongan Jln Andansari, Gang Pepaya Nomor 16, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan.

Baca Juga: Muhammadiyah Ingin Dirikan Kantor hingga Fasilitas Kesehatan dan Pendidikan di IKN

Dihadiri oleh perwakilan Pimpinan Komisariat (PK) IMM se-Kabupaten Lamongan untuk mengkaji gerakan Muhammadiyah dan merumuskan rekomendasi pada Musyda Muhammadiyah ke-XII Kabupaten Lamongan.

Ketua Umum PC IMM Lamongan, Achmad Izzuddin As Sidiqie menyampaikan bahwaKonsolidasi Kader Ikatan ini bertujuan untuk mengevaluasi, mengkaji dan memberikan kontribusidalam wujud sumbangsih pemikiran bagi Muhammadiyah Lamongan ke depan.

"Momen lima tahun tersebut harapannya tidak sekadar menjadi pergantian kepemimpinan saja, namun juga pembaharuan dan pembenahan gerakan Muhammadiyah dari masa ke masa," tuturnya pada Optika.id, Jumat (17/2/2023).

Konsolidasi ini, katanya, sebagai implementasi gerakan sosial keagamaan, nilai kolaboratif antar masyarakat dan pemerintahan, serta berperan aktif dalam merekomendasikan solusi bagi kebutuhan dakwah di masa yang akan datang.

"IMM Lamongan melalui konsolidasi ini berkomitmen untuk menjadi ruang evaluasi guna pembaharuan gagasan dan perluasan gerakan hingga menyentuh seluruh elemen Muhammadiyah dan dinamika yang terjadi mulai cabang hingga ranting agar menjadi fokus dalam Musyawarah Daerah," tukasnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah, KH. Shodiqin, M.Pd mengapresiasi gerakan dan konsolidasi yang dilaksanakan oleh PC IMM Lamongan ini.

"Pasalnya, Muhammadiyah dan masyarakat membutuhkan peran anak muda berkarakter idealis dan memiliki kompetensi kepemimpinan yang bagus sehingga dapat memaksimalkan peran kolaborasi," tuturnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan, Drs. Moh. Nalikan, MM juga turut memberikan selamat serta berpesan agartetap menjadi kader muda Muhammadiyah dengan memiliki karakter keislaman dan kebangsaan yang kuat guna menjadi penerus yang baik.

Baca Juga: Muhadjir Effendy: Muhammadiyah Tak Grusa-Grusu Kelola Tambang

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Konsolidasi ini dimaksimalkan dengan diskusi perihal Musyda, mulai dari mengkaji tema kegiatan, narasi 'Membumikan Islam Berkemajuan', serta beragam isu gerakan Muhammadiyah ke depan juga turut mendominasi forum tersebut," ujarnya.

Selanjutnya, Sekretaris Umum PC IMM Lamongan, Andy Rizal Aminulloh menyebutkan adanya hasil pembahasan terkait rekomendasi bersama, di antaranya:

1. Merekomendasikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan untuk merumuskan penguatan digitalisasi gerakan guna mendukung penguatan dan penyebarluasan pandangan Islam Berkemajuan. Sebagaimana pada salah satu faktor keberhasilan dakwah ialah penyesuaian metode dakwah yang perlu disesuaikan dengan kelompok madu (kelompok yang didakwahi). Di antaranya dengan memberlakukan digitalisasi dakwah, gerakan Muhammadiyah Lamongan akan berdampak pada mudahnya seluruh lapisan masyarakat dalam mengakses konten dakwah yang diperlukan, baik berupa video, audio, maupun tulisan. Penyebaran pandangan islam yang berpijak pada Al-Quran dan Hadist serta memiliki sifat berkemajuan akan semakin masif apabila terkemas dengan baik dalam bentuk digital sehingga mudah diakses oleh masyarakat.

2. Merekomendasikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan untuk melakukan kaderisasi terkhusus perbaikan sumber daya kader-kader persyarikatan. Generasi penerus merupakan tonggak kemajuan persyarikatan dan bibit kemajuan bangsa. Maka perkaderam tidak hanya berorientasi pada kuantitas saja, namun harus diiringi dengan pengembangan kualitas kader-kader Muhammadiyah. Dengan terbentuknya kualitas kader yang mumpuni, pendiasporaan kader persyarikatan juga diperlukan untuk megisi ranah keumatan serta transformasi kader pada bangsa dan negara yang dapat dilakukan dengan baik.

Baca Juga: Haedar Nashir Hadiri Milad Seabad RS PKU Muhammadiyah Surabaya

3. Merekomendasikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan untuk membentuk wadah bagi pengembangan keilmuan kader-kader Muhammadiyah Lamongan. Knowledge is Power, Power is Everywhere (Wacana adalah Kekuatan, dan Kekuatan adalah Segalannya), setidaknya dengan dibentuk tiga kelompok studi meliputi: Studi Agama, Studi Keilmuan, dan Studi Sosial. Dengan membentuk pusat studi untuk pengembangan dan penguasaan keilmuan inidapat memunculkan kader-kader yang tidak hanya mempunyai kematangan beragama, tapi juga kematangan berpikir, sehingga Muhammadiyah Lamongan tidak kehilangan nafas intelektual.

4. Merekomendasikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan untuk merumuskan strategi dalam mengembangkan ekonomi prespektif Muhammadiyah, yang tidak hanya bertumpu pada pengembangan amal usaha oleh individu-individu di dalam persyarikatan saja. Guna membangun ekosistem yang saling menguatkan, hal ini penting dilakukan sebagai pemberdayaan ekonomi bagi warga Muhammadiyah baik dalam sisi manajerial, keuangan, digitalisasi hingga infrastruktur, serta akses pasar yang masif.

5. Merekomendasikan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Lamongan untuk pro-aktif dalam Advokasi Kebijakan Publik terutama pada ranah lokal. Hal ini menjadi Urgent karena dalam mencapai Baldatun Thayyibatun Wa Rabbun Ghafur perlu dihadirkan pengawalan kebijakan-kebijakan birokrasi yang bermuara pada kebaikan seluruh masyarakat. Muhammadiyah harus hadir di tengah masyarakat dalam mengawal setiap kebijakan yang akan disahkan untuk menjaga stabilitas daerah.

6. Merekomendasikan Muhammadiyah Lamongan untuk merumuskan langkah dalam dakwah yang kultural dan akomodatif dalam penguatanbasis-basis ideologi dengan mengedepankan kontekstualisasi dakwah hingga akar rumput (grassroots), baik daricabang, ranting, maupun amal usaha, agar masyarakat ajeg dalam memahami ideologi Muhammadiyah yang utuh dan terhindar dari dikotomi. Bahwa dalam kaidah fikih Menghilangkan Kemudharatan Lebih Didahulukan daripada Mengambil Sebuah Kemaslahatan dengan harapan dakwah kultural akomodatif memiliki visi yang luas dalam merangkul semua elemen masyarakat serta dapat membawa semangat dakwah yang mencerahkan.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU