Pemkab Lamongan Launching 1.000 Guru PGP, Tingkatkan Orientasi pada Murid

author Danny

- Pewarta

Selasa, 28 Feb 2023 17:23 WIB

Pemkab Lamongan Launching 1.000 Guru PGP, Tingkatkan Orientasi pada Murid

Optika.id, Lamongan - Tingkatkan kualitas guru di Lamongan, Pemerintah Kabupaten Lamongan melaunching 1000 peserta pengimbasan Program Guru Penggerak (PGP), di Aula Gajah Mada, Pemkab Lamongan, Selasa (28/2/2023).

Pengimbasan Program Guru Penggerak(PGP) merupakan, terobosan di dunia pendidikan dalam meningkatkan kualitas tenaga pendidik yang bertujuan mengajak pendidik lain. Sedangkan Guru Penggerak adalah pemimpinpembelajaran yang mampu menerapkan merdeka belajar dan turut sertamenggerakkan ekosistem dunia pendidikan.

Menurut Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf, saat membacakan sambutan Bupati Lamongan mengatakan, guru Penggerak Lamongan diharuskan menjadi pelopor inovasi pembelajaran yang berorientasi pada murid serta menjadi role model bagi tenaga pendidik lain.

Guru penggerak harus bisa melaksanakan pembelajaran dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara, pembelajaran yang berpusat pada murid, pembelajaran yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat jaman murid itu sendiri, tutur Pak Rouf sapaan akrabnya dalam release yang diterima Optika.id, Selasa, (28/2/2023).

Lebih lanjut, kata Pak Rouf, di tengah kemajuan teknologi informasi, para guru diwajibkan untuk memanfatkan gadget yang dimiliki dengan beradaptasi secara luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Guru dituntut agar tidak gaptek (gagap teknologi), guru tidak hanya sekedar dekap dengan hp, karena kemajuan teknologi ini menjadikan anak sekarang lebih pintar. Kalau gurunya gaptek ini tidak bisa mengikuti di tengah kemajuan IT, imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, 146 Guru Penggerak Angkatan 5 dikukuhkan oleh Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Provinsi Jawa Timur Abu khaer. Setelah menjalankan 6 bulan bimbingan, Khaer berpesan para guru difokuskan untuk mendidik yang berorientasi pada potensi siswa.

Karakteristik anak tak ada yang sama, gaya belajar tak ada yang sama, fitrahnya berbeda-beda, dan kurikulum merdeka menyerap sesuai dengan kebutuhan khasanah dan tumbuh berkembang, jadi jangan banding-bandingkan anak karena setiap pribadi adalah unik dan masing-masing mempunyai potensi, ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif dalam laporannya mengatakan, kegiatan yang ditujukan untuk mempercepat secara masif guru penggerak di seluruh Kabupaten Lamongan, sebagai perwujudan merdeka belajar, di ikuti sebanyak 1000 guru yang terdiri dari 160 Guru TK (Taman Kanak-kanak), 635 Guru SD (Sekolah Dasar), 195 Guru SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan 10 Guru KB (Kelompok Bermain).

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU