Optika.id - Perjalanan karier politik Anies Rasyid Baswedan cukup menjadi perhatian publik. Pasalnya, Anies Baswedan saat ini menjadi salah satu nama yang patut diperhitungkan dalam kancah perpolitikan nasional.
Baca Juga: Emak-Emak Magetan: Sosok Anies Merupakan Jiwa yang Layak Jadi Panutan!
Anies Baswedan kerap masuk dalam jajaran tiga besar nama bakal calon presiden (Capres) di Pilpres 2024 dari berbagai lembaga survei.
Ada proses dan sejumlah jenjang yang sudah dilalui Anies. Figur kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 ini awalnya adalah akademisi dan namanya mulai dikenal kala menjabat Rektor Universitas Paramadina.
Jejak politik pencetus Indonesia Mengajar tersebut dimulai pada tahun 2013 di bulan Agustus. Saat itu Anies ikut dalam Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat .
Cucu dari Pahlawan Nasional Abdurrahman Baswedan ini mengaku siap menjadi peserta Konvensi Partai Demokrat, dan berkompetisi dengan fair. Hal itu dikatakan Anies, setelah memenuhi undangan dan berdiskusi secara tertutup selama satu jam dengan panitia Konvensi Partai Demokrat.
"Saya mengatakan, saya akan luruskan niat, dan dengan mengucap bismillah siap menjadi peserta konvensi," kata Anies di Wisma Kodel, Kuningan, Jakarta, Selasa 27 Agustus 2013.
Anies menilai, konvensi bagian dari media untuk menjaring capres yang cukup tepat, sehingga semua putra putri terbaik bangsa mempunyai kesempatan sama.
"Konvensi sebuah medium penjaringan yang harusnya dilakukan partai lain. Ini positif, saya mengapresiasai," kata Anies.
Di tahun 2014, Anies merupakan salah satu tokoh yang menyatakan mendukung pencalonan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpasangan dengan Wapres Jusuf Kalla (JK).
Baca Juga: Politikus Senior PPP: 95 persen Kader PPP Dukung Anies Baswedan
Sampai kemudian, Anies menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) . Kariernya sebagai Mendikbud dijalani Anies selama dua tahun dari 2014-2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Posisi Mendikbud yang dijabat Anies kemudian digantikan Muhadjir Effendy. Pada Rabu 27 Juli 2016, setelah digantikan Muhadjir, Anies langsung membereskan barang-barang pribadi miliknya dan langsung diangkut ke rumah pribadinya di Lebak Bulus, Jakarta.
Lengser dari jabatan Mendikbud tak membuat nama Anies tenggelam. Pada tahun 2017, suami dari Fery Farhati ini kemudian dideklarasikan menjadi Calon Gubernur (Cagub) DKI dan berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sandiaga Salahuddin Uno.
Anies-Sandi lolos ke putaran kedua dan head to head dengan Ahok-Djarot. Sampai kemudian pasangan Anies-Sandi menang signifikan dengan perbedaan 15,92 persen.
Warga DKI yang memilih Anies-Sandi 57,96 persen atau sekitar 3.240.987 pemilih dan yang memilih Ahok-Djarot 42,04 persen atau 2.350.366 pemilih.
Baca Juga: Anies Baswedan, Diteriaki Presiden Hingga Jadi Rebutan Selfie Warga Surabaya
Perjalanan karier Anies sebagai Gubernur DKI Jakarta dimulai saat Presiden Jokowi melantiknya bersama Sandiaga Uno, di Istana Negara, Jakarta, Senin 16 Oktober 2017. Kemudian jabatan Gubernur DKI Jakarta diselesaikan Anies sampai tuntas pada 16 Oktober 2022.
Meski tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI, nama Anies Baswedan tetap berkibar. Terbukti dengan deklarasi dukungan terbuka yang dilakukan oleh Partai Nasdem memproklamirkan Anies menjadi bakal Capres 2024.
Langkah Nasdem ini kemudian diikuti oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta Partai Demokrat. Ketiga partai tersebut kompak membentuk Koalisi Perubahan dan mengusung Anies menjadi bakal Capres 2024.
Perjalanan menuju Pilpres 2024 tentu tidak akan lama lagi. Sampai tulisan ini dibuat, Pilpres 2024 tinggal menunggu bulan. Ada banyak dinamika yang akan terjadi. Kita tunggu saja, apakah Anies Baswedan akan benar-benar masuk Final Pilpres 2024 dan memenangkannya?.
Editor : Pahlevi