Optika.id - Menteri Pariwisata dan EKonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berharap Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan Tahun 2023 yang digelar Perpustakaan Nasional (Perpusnas) dapat memperkuat subsektor penerbitan dan literasi di Indonesia.
Baca Juga: Dukung Pariwisata Halal, PP KAMMI Dorong Sinergitas dan Tawarkan 4G-IP4 pada Sandiaga Uno
"Apresiasi saya kepada Perpusnas yang telah melakukan Rakornas Perpustakaan dan semoga bisa memperkuat subsektor penerbitan dan literasi di Tanah Air melalui kolaborasi dari berbagai pihak," katanya saat memberikan sambutan secara virtual kepada Optika.id, Senin (6/3/2023).
Menurutnya, penerbitan adalah salah satu subsektor ekonomi kreatif dari 17 subsektor yang ada sesuai dengan UU Nomor 24 Tahun 2019. PDB di sektor ekonomi kreatif telah mencapai 7,4 persen dari total PDB nasional, sementara pariwisata 3,6 persen. Jadi kombinasi keduanya mencapai 11 persen dengan nilai tambah ekonomi kreatif sekitar Rp 1.300 triliun.
"Banyak daerah yang sudah dikenal sebagai destinasi wisata, tetapi belum diiringi dengan persiapan masyarakat sekitar untuk menyambut pariwisata. Disinilah peran sumber daya manusia (SDM) pariwisata dan ekonomi kreatif yang harus kita tingkatkan. Dan tantangan ini sebenarnya merupakan sebuah peluang," jelasnya.
Pembinaan literasi tentu mendukung pariwisata, agar mampu memotivasi generasi muda untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Pendidikan adalah jalan terbaik dalam memperbaiki kehidupan masyarakat. Ibaratnya pendidikan ini adalah ekskalator atau lift yang bisa membuat Indonesia naik kelas sebagai bangsa yang maju di tahun 2045 mendatang yang disebut sebagai Era Indonesia Emas.
Untuk itu, literasi harus mencerdaskan kehidupan masyarakat dan membina generasi mudanya untuk hidup lebih baik di masa depan.
"Untuk itu saya mendorong peningkatan literasi di daerah-daerah khususnya daerah terpencil, karena mereka sulit mendapatkan akses buku-buku berkualitas, terbatasnya persediaan toko buku atau perpustakaan daerah yang perlu diberikan solusi," urai Sandiaga.
Baca Juga: Menparekraf: Game Development Potensial Bangkitkan Ekonomi dan Ciptakan Lapangan Kerja
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Saya berharap melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemda bisa terus mengembangkan perpustakaan di tempat asalnya dan jika ada di tempat wisata, maka kami akan mendorong meningkatkan koleksi bukunya dan memudahkan akses masyarakat mendapatkan informasi," ujar Sandi.
Perpustakaan juga harus adaptif terhadap perkembangan teknologi seperti perpusnas yang sekarang sangat teknologi friendly dan ini sangat mendukung literasi masyarakat.
Senada dengan itu, Sekretaris Utama Perpusnas, Ofy Sofiana menuturkan pada tahun 2022, kegiatan pendataan telah berhasil menambahkan data perpustakaan sebanyak 34.429, sehingga saat ini jumlah perpustakaan yang telah terhimpun sebesar 158.364. Sementara target penambahan di tahun 2023 yakni 6.246.
"Transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sebagai pusat ilmu pengetahuan, menjadikan perpustakaan wahana pembelajaran sepanjang hayat, melahirkan berbagai inovasi dan kreativitas masyarakat," jelas Ofy.
Baca Juga: Sandiaga Dorong Anak Muda Jadi Pemain Kunci Ekonomi Kreatif
Sementara transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial sebagai pusat kegiatan pemberdayaan masyarakat, berkomitmen pada peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.
Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi, Mariana Ginting menjelaskan Perpustakaan Nasional RI sudah melakukan langkah transformasi Pusbiola menuju ekosistem digital perpustakaan dunia.
"Perpusnas RI pada 22 Oktober 2022 telah tergabung dalam bibliografi dunia di IFLA. Tahun mendatang Pusbiola bersama Pusdatinakan kembali bergabung ke dalam katalog dunia. Hal ini merupakan langkah transformasi Pusbiola menuju ekosiste, digital perpustakaan dunia," pungkas Mariana.
Editor : Pahlevi