Optika.id - Anwar Sadad merupakan tokoh politik yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Politisi yang lahir di Bangkalan Madura ini merupakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur.
Ketertarikannya dalam dunia politik merupakan bentuk inspirasi yang didapatkan dari kedua orang tuanya.
Di dunia politik, Sadad mengalami banyak dinamika dalam perjalanannya. ia memulai karirnya dengan bergabung di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kemudian beralih ke Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU). dan pada saat itu berhasil di percaya sebagai anggota DPRD Jawa Timur.
Selanjutnya kiprahnya di dunia politik dilanjutkan ke Partai Gerindra, dan di sinilah Sadad Berhasil menjadi Wakil Ketua DPRD Jawa timur.
Sejak kecil darah pergerakan sudah nampak pada diri sadad. Sejak di pondok pesantren hingga perguruan tinggi kiprahnya di dunia organisasi sangat mencolok. Mulai dari Osis, Organisasi Intra maupun ekstra kampus ia ikuti.
Saya dulu, bahkan ikut mendirikan OSIS Madrasah Aliyah. Namanya OMIM (Organisasi Murid Intra Madrasah), kata Sadad beberapa waktu yang lalu.
Menurutnya dunia organisasi merupakan miniatur kehidupan politik. Di dalam organisasi Sadad belajar mengenai banyak hal mengenai bagaimana cara bernegosiasi ketika memiliki suatu perbedaan pendapat.
Di dalam dunia politik terdapat ruang untuk memaksa dalam tanda petik, pandangan dengan cara persuasi yang baik, berdiplomasi yang baik, berdebat yang baik. Sehingga, orang lain tanpa sadar menjadi sepakat dengan kita, jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua DPD Gerindra Jawa Timur ini, lahir dan besar di lingkungan Pondok Pesantren Sidogiri. Ia merupakan putra dari pasangan K.H. Utsman Anis dan Nyai Hj. Huliyah Bahar binti Kiai Bahar bin Kiai Ahmad Syafii.
Ketertarikan Sadad dalam dunia politik merupakan bentuk inspirasi dari orangtuanya. sejak kecil Sadad sering diajak ayahnya untuk ikut di kegiatan NU dan organisasi sosial keagamaan, bahkan organisasi politik. Ayah Sadad memanglah salah satu aktivis di organisasi Islam terbesar dunia yaitu Nahdlatul Ulama.
Sejak kecil saya sering diajak beliau mengikuti acara-acara NU. Karena itu, mungkin sejak kecil tertanam suatu pandangan dalam keluarga untuk tidak hanya beraktivitas secara domestik di rumah saja. Tapi juga aktif di organisasi sosial keagamaan, bahkan organisasi politik, ujar politisi yang merupakan alumni pondok pesantren Sidogiri, Kabupaten Pasuruan.
Sebagai seorang santri. Sebenarnya bekal dari pondok pesantren mengenai ilmu politik sudahlah sangat banyak. Karena menurut dia kondisi zaman yang seperti itu membuat mereka paham akan kondisi politik yang ada. Selain itu, di pondok ia juga belajar bahwa kisah rasul dan para sahabatnya adalah contoh yang baik dalam berdinamika di dunia politik.
Salah satu favorit Sadad mengenai pemikiran politiknya adalah konsepsi yang disampaikan oleh Imam al-Ghazali.
Menurut konsepsi fiqih, kekuasaan itu sangat penting. Menurut Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, bahwa agama itu pokok dan kekuasaan itu penjaganya, tegas mantan Pengurus Korcab PMII Jatim itu
Editor : Pahlevi