Gerakan Tuna Netra Mengaji Surabaya dan SMA IPIEMS Adakan Ngaji On The Bus

author Samsul Arifin

- Pewarta

Senin, 03 Apr 2023 16:26 WIB

Gerakan Tuna Netra Mengaji Surabaya dan SMA IPIEMS Adakan Ngaji On The Bus

Optika.id -Selama bulan Ramadhan, Ngaji On The Bus digelar oleh Gerakan Tuna Netra Mengaji Surabaya bersama SMA IPIEMS Surabaya. Dalam kegiatan ini, fasilitas Bus Surabaya dimanfaatkan sebagai tempat teman-teman disabilitas untuk memberikan kontribusinya di masyarakat. Dengan segala keterbatasan mereka mampu berkarya dan memberikan contoh bagi warga di sekitarnya.

Acara ngaji ini terlihat sangat meriah. Puluhan disabilitas ini sangat bersemangat, mereka menunjukan aksinya mulai keterampilan ngaji hingga ceramah. "Ini hasil pembelajaran yang kami lakukan selama ini," kata Heri Cahyono, Kepala Sekolah Gerakan Tuna Netra Mengaji di Surabaya, Senin (3/4/2023).

"Acara seperti ini yang mendorong kami semakin semangat. Kami membuktikan tunanetra bisa lebih baik," imbuhnya.

Untuk menggabungkan semangat tunanetra, Heri mengharapkan ada pihak-pihak yang memberi fasilitas event pada disabilitas. Menurut dia, tunanetra memiliki ketrampilan banyak, mulai mengaji, bermain musik, bernyanyi, hingga ceramah.

"Doa kami, semoga kami diberi wadah untuk mengembangkan ekspresi. Bayangkan, kami di Surabaya ada sekitar 200 tunanetra yang tergabung dalam komunitas. Kalau diberikan wadah ekspresi, kami yakin tidak akan mengecewakan," tukas Heri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala Sekolah SMA IPIEMS Akhmad Fauzi, SE mengatakan, pihaknya sengaja memberikan wadah pada para tunanetra untuk menunjukkan keterampilan, mulai mengaji di bus hingga ceramah di mushola SMA IPIEMS.

"Tujuan kami supaya anak-anak mampu mengambil manfaat dari acara ini. Disabilitas saja mampu berkarya dengan keterbatasan yang ada, saya berharap ini menjadi motivasi bagi mereka," jelasnya.

Dengan terselenggaranya acara ini, Fauzi berharap para tunanetra terus semangat mengembangkan potensi yang mereka miliki. Sehingga mereka bakal bersaing dengan anak-anak normal.

"Sementara anak-anak normal harus mampu mengambil hikmah dari semua ini, harusnya lebih semangat," pungkasnya.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU