Optika.id - Untuk menghadapi cuaca ekstrem yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Misalnya hujan lebat disertai angin. BMKG menjelasakan bahwa Jawa TImur akan menghadapi cuaca ekstrem di bulan April. BMKG juga mengeluarkan peringatan dini pada hari Senin (3/4/2023).
Cuaca ekstrem yang terjadi berkaitan dengan momentum peralihan musim dari hujan ke kemarau seperti saat ini.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan di Sidoarjo, Jawa Timur, mengatakan bulan April 2023 wilayah Jawa Timur masih berada pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau atau pancaroba.
Agar masyarakat bisa mempersiapkan diri, berikut beberapa tips menghadapi cuaca ekstrem yang dibagikan BMKG:
1. Waspada potensi bencana hidrometeorologi
Potensi bencana hidrometeorologi disebabkan oleh faktor cuaca. Bencana ini biasanya berupa banjir, tanah longsor, sambaran petir, gelombang air laut tinggi, dan lainnya.
2. Menghindari aktivitas di tempat yang rawan
Menghadapi cuaca ekstrem yang paling penting adalah menjauhi atau menghindari aktivitas di tempat rawan bencana hidrometeorologi.
Tempat yang rawan ini misalnya di bawah pohon, baliho, tempat rendah yang resapan banjirnya tidak optimal dan sebagainya. Hal ini dilakukan untuk menghindari pohon atau tempat yang rentan roboh akibat tiupan angin kencang, serta kerugian lainnya.
3. Jangan berteduh di bawah pohon
Pohon biasanya rentan tumbang apabila terjadi hujan deras disertai angin kencang. Pohon juga merupakan objek yang mudah disambar petir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Oleh karena itu pohon tidak disarankan untuk jadi tempat berteduh, terutama pohon yang besar atau rindang.
4. Menjaga kebugaran tubuh
Menjaga kebugaran tubuh bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari makan makanan sehat dan bergizi, rutin berolah raga hingga mengonsumsi suplemen tambahan. Dengan menjaga kesehatan dan kebugaran, tubuh kita akan lebih kuat dalam menghadapi cuaca ekstrem, sehingga tidak gampang sakit.
5. Minum air putih
Perbanyak konsumsi air putih ketika cuaca panas. Air putih sangat penting karena dapat menghidrasi tubuh secara maksimal. Sehingga kita tidak akan terkena dehidrasi.
6. Menjaga kebersihan
Cuaca ekstrem seringkali menjadi perantara pembawa penyakit. Oleh karena itu, selalu utamakan menjaga kebersihan, baik kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.
Pastikan tidak ada air menggenang, sampah menumpuk, serta air selokan harus mengalir dan bebas dari sampah. Hal tersebut perlu dilakukan supaya terhindar dari bencana hidrometeorologi.
Demikianlah tips menghadapi cuaca ekstrem yang disampaikan oleh BMKG.
Editor : Pahlevi