Optika.id - Elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melampaui tokoh populer lainnya. Hal tersebut terdapat dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia.
Baca Juga: Survei Indikator: Mayoritas Tak Percaya Isu Penjegalan Anies Capres
Dari hasil survei, elektabilitas Ridwan Kamil berada di atas Sandiaga Uno, Erick Thohir maupun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Tercatat, elektabilitas Ridwan Kamil mencapai 19,7 persen.
"Ini Ridwan Kamil masih unggul. Disusul Sandi dan Erick," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi melalui keterangan tertulisnya dikutip Optika.id, Kamis (20/4/2023).
Di bawah Ridwan Kamil, terdapat Sandiaga yang mendapatkan elektabilitas sebanyak 18,4 persen.
Sementara dukungan untuk Erick Thohir berada cukup jauh dari RK maupun Sandiaga yakni 11,8 persen. Di luar tiga nama tersebut, ada nama AHY, Khofifah Indar Parawansa, Puan Maharani, dan Muhaimin Iskandar dengan elektabilitas tidak sampai sepuluh persen.
"Elektabilitas cawapres juga tidak terlalu jauh bedanya terutama empat nama teratas. Ridwan, Sandi, Erick, dan AHY, tuturnya.
Baca Juga: Simulasi 19 Nama Capres Indikator Politik: Prabowo dan Ganjar Merangkak Naik, Anies Stagnan!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bukan hanya unggul sebagai cawapres untuk pemilu serentak tahun depan, nama Ridwan Kamil juga kembali muncul dalam hasil survei capres. Ia menempati posisi empat dalam hasil survei telepon Indikator Politik Indonesia.
Elektabilitasnya sebagai capres adalah 4,8 persen. Angka itu menempatkan Ridwan Kamil sebagai capres unggulan yang elektabilitasnya sebagai cawapres paling tinggi bila dibandingkan capres lain dalam survei tersebut.
Survei ini dilakukan pada 8-13 April 2023. Survei dilakukan dengan metode Random Digit Dialing atau RDD.
Baca Juga: Survei Indikator Politik: Prabowo dan Ganjar Selisih 0,2%, Anies Urutan ke-3
Secara keseluruhan ada 1.212 responden yang dilibatkan dalam survei tersebut. Seluruhnya dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error dalam survei itu diperkirakan berada pada angka lebih kurang 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Editor : Pahlevi