Siswi SMP di Surabaya Disetubuhi oleh Pria yang Dikenal Melalui Media Sosial

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Rabu, 03 Mei 2023 17:40 WIB

Siswi SMP di Surabaya Disetubuhi oleh Pria yang Dikenal Melalui Media Sosial

Optika.id - Seorang siswi SMP berusia 13 tahun di Surabaya menjadi korban pemerkosaan dan perampokan oleh seorang pria yang dikenalnya melalui media sosial Instagram dan kemudian pindah ke aplikasi Whatsapp sebelum akhirnya setuju untuk bertemu.

Baca Juga: Perkosa Remaja Putri di Bawah Umur, Oknum Perwira Polda Sulsel Ditangkap

Seperti dilansir detikJatim pada Jumat (28/4/2023), korban dibawa oleh pelaku ke Tretes dengan dalih jalan-jalan tetapi justru diperkosa sebanyak tiga kali.

Korban diancam akan dilukai jika tidak menuruti pelaku. Selain itu, ponsel korban dan uang tunai senilai Rp 100 ribu juga dirampas. Korban kemudian ditinggalkan sendirian di tepi Jalan Margomulyo pada pukul 20.00 WIB dan meminjam HP orang sekitar untuk meminta bantuan dan menelepon keluarganya karena merasa takut, syok, dan sakit.

"Kalau pertama sampai hamil diminumi minuman keras, kalau yang ini belum tahu hamil atau tidak. Tapi yang jelas, dia katanya mengaku sampai tiga kali sampai wanitanya berdarah-darah. Ini syok dan terpukul anaknya. Saya tadi kontak Polda Jatim, pelakunya belum tertangkap dan sedang disanggong. Mudah-mudahan segera tertangkap," kata anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi'i.

Baca Juga: Viral Bocah 14 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan, dan Dijual Lewat Aplikasi Kencan Online

Imam mengungkapkan bahwa korban saat ini masih dalam keadaan syok dan terpukul. Oleh karena itu, dia berencana membantu memberikan dukungan psikologis untuk mengatasi trauma yang diakibatkan oleh kejadian tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Imam juga menjelaskan bahwa kronologi kejadian tidak diungkap secara rinci untuk melindungi korban dari kemungkinan dampak negatif psikologis. Meski begitu, Imam mengatakan bahwa korban dipaksa dan diancam agar menuruti pelaku, sehingga ia sangat kasihan pada korban.

Baca Juga: Cara Bijak Menggunakan Sosial Media, Jangan Sampai Termakan Hoax ya!

Sementara itu, pemerintah kota Surabaya belum melakukan pendampingan psikologis untuk korban, namun Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah meminta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-P2KB) untuk segera melakukan kunjungan ke rumah korban.

Kepala DP3A-P2KB Surabaya Ida Widayati mengatakan bahwa pihaknya belum dapat melakukan pendampingan psikologis karena masih menunggu data dari Polda Jatim, namun mereka akan segera melakukan intervensi setelah menerima data tersebut.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU