Wakil Menteri BUMN Jelaskan Rencana Impor KRL Bekas dari Jepang

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Rabu, 03 Mei 2023 18:33 WIB

Wakil Menteri BUMN Jelaskan Rencana Impor KRL Bekas dari Jepang

Optika.id - Kartika Wirjoatmodjo, Wakil Menteri BUMN, telah menjelaskan tentang rencana impor KRL bekas dari Jepang. Menurutnya, saat ini masih dalam tahap kajian final bersama Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: PT Bank Mandiri Buka Lowongan Posisi Officer Development Program

Kartika mengatakan bahwa proses ini membutuhkan waktu, dan jika disetujui, rencana impor KRL bekas tersebut bisa diimplementasikan sekitar enam bulan ke depan.

Dia menyatakan harapannya agar impor ini dapat diakselerasi dari bulan Mei atau Juni, sehingga bisa mulai beroperasi pada Desember mendatang dan meningkatkan fasilitas transportasi bagi masyarakat.

Itu butuh waktu. Kalau nanti disepakati ya mungkin kita akan dorong, mungkin sekitar 6 bulan. Jadi kalau misalnya kita akselerasi dari Mei atau Juni harapan kita Desember sudah bisa operasi dan nambah, ujar dia saat ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Rabu (3/5/2023).

Kartika menyatakan bahwa pemerintah telah menyadari kebutuhan mendesak masyarakat akan solusi KRL. Mereka juga sudah melakukan perhitungan ulang dan menemukan peningkatan 10-12 unit KRL yang harus dipercepat pengadaannya.

"Kami telah meminta Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh, untuk mengawasi proses pengadaannya," ujar Kartika.

Selain itu, pemerintah juga sedang mempelajari kemungkinan retrofitting kereta tua - menambahkan teknologi atau fitur baru pada sistem lama.

Dari tahun 2024 hingga 2025, selain memproduksi kereta baru dari PT Industri Kereta Api atau Inka, pemerintah juga berencana meretrofit kereta lama.

Baca Juga: Bank BRI Kini Buka Lowongan, Lulusan S1 Bisa Daftar!

"Saya sudah berdiskusi dengan Kepala BPKP dan melaporkannya ke Menko Marves, bahwa kami bekerja sama untuk mendorong peningkatan TKDN melalui pembangunan pabrik Inka di Banyuwangi. Hal itu sedang berjalan dan kami sedang mengejar agar produksinya dimulai pada tahun 2025," ungkap Kartika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah itu, dilakukan MoU dengan PT INKA untuk pengadaan KRL baru. Sebelumnya, Anne Purba, VP Corporate Secretary KCI, menyatakan bahwa KCI telah membuat rencana pengadaan kereta yang bukan baru sebagai pengganti KRL yang akan dikonservasi mulai tahun ini.

Anne menyebutkan bahwa sebanyak 10 kereta akan dikonservasi pada tahun 2023, dan 19 kereta pada tahun 2024. Dalam hal ini, KCI melibatkan stakeholder dari Kementerian, pengamat, dan komunitas pengguna commuterline, dan telah mengadakan Forum Group Discussion (FGD) terlebih dahulu.

"Hasilnya, impor kereta yang bukan baru menjadi pilihan utama untuk menggantikan kereta yang dikonservasi," ujar Anne.

Baca Juga: Recruitment BUMN, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)

Anne mengatakan bahwa ada opsi lain untuk kereta yang akan dikonservasi, yaitu dengan meningkatkan teknologi. Namun, hal ini akan memakan waktu satu hingga dua tahun untuk dilakukan. Selain itu, KCI telah berdiskusi dengan Inka, Jepang, dan Spanyol terkait sharing upgrade teknologi.

KCI telah menandatangani MoU dengan PT INKA untuk memesan 16 set kereta produksi lokal senilai Rp 4 triliun. MoU tersebut telah ditandatangani sejak 2022 dan sepakat bahwa kereta tersebut dapat dioperasikan antara tahun 2025 hingga 2026.

Kereta bekas yang akan diimpor tidak akan langsung digunakan untuk operasional commuterline, tetapi akan dilakukan upgrade pada setiap gerbong. Anne mengatakan bahwa salah satu upgrade yang dilakukan adalah penggantian AC di dalam kereta dan bangku-bangku di setiap gerbong dengan barang-barang yang memiliki tingkat TKDN yang tinggi.

KCI memperhitungkan bahwa TKDN setiap trainset kereta akan menjadi 40 persen setelah upgrade interior dan eksterior gerbong dilakukan, yang lebih tinggi dari standar. "Semua produk yang digunakan merupakan produk dalam negeri. Saat ini, KAI Commuter masih belum mendapatkan izin untuk menggunakan kereta bekas tersebut," ujar Anne.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU