Optika.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengadakan pertemuan dengan politisi senior Partai Golkar dan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla (JK), pada Sabtu malam, (6/5/2023). Menurut Ketua Bidang Komunikasi dan Informasi Teknologi DPP PKB, Ahmad Iman Sukri, pertemuan tersebut merupakan silaturahim lebaran antara Cak Imin dan politisi senior JK.
Baca Juga: Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diganti: Pemilu 2024 Banyak Timbul Fitnah
Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman JK di Jalan Brawijaya Raya Nomor 6, Jakarta Selatan, pukul 19.00 WIB. Selain itu, Wasekjen PKB, Syaiful Huda, menambahkan bahwa pertemuan antara Muhaimin Iskandar dan JK melibatkan diskusi dan masukan dari JK terkait menghadapi Pemilu 2024. Pertemuan ini juga merupakan bagian dari acara halal bi halal yang masih dalam suasana Idul Fitri.
Sebelumnya, Cak Imin telah mengadakan sejumlah pertemuan dengan politisi senior lainnya. Salah satunya adalah pada Rabu (3/5/2033) malam, dia bertemu dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan tersebut, Cak Imin disambut langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan beberapa jajaran Partai Demokrat lainnya.
Baca Juga: Cak Imin Respon Kunjungan Anies ke DPP PDIP: Semoga Lancar
Dalam keterangannya kepada wartawan, AHY menyampaikan bahwa pertemuan antara jajaran petinggi Partai Demokrat dan PKB membahas beberapa hal. Salah satunya adalah cara-cara untuk mencegah Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 agar tidak menjadi ajang konflik antarkelompok, terutama yang berkaitan dengan identitas suku, ras, agama, dan golongan. Mereka juga membahas pentingnya membangun tata kelola pemerintahan yang sehat dan inklusif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
AHY menyatakan, "Kami membicarakan semua hal ini, termasuk bagaimana kami dapat membangun fokus pada tata kelola pemerintahan yang sehat. Semua orang memiliki peran penting. Tidak boleh ada dominasi kekuatan politik tertentu sehingga pembangunan tidak dilakukan secara inklusif."
Baca Juga: Resmi, Muktamar PKB Tentukan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
Cak Imin juga menambahkan bahwa perbedaan sikap dalam politik bukanlah alasan untuk menutup atau membatasi komunikasi antara partai politik. Ia menyatakan, "Komunikasi menjadi sangat penting untuk memperkuat solidaritas dan silaturahim sehingga diskusi kami melibatkan tantangan pembangunan."
Editor : Pahlevi