Optika.id - Sandiaga Uno dikabarkan akan bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) setelah meninggalkan statusnya sebagai kader Partai Gerindra. Namun, hingga saat ini, ia belum bergabung dengan partai tersebut karena negosiasi terkait mahar politik diduga menjadi hambatan.
Baca Juga: Fix!, Sandiaga Uno Pastikan Tak Maju Pilkada 2024
Sandiaga membantah rumor mengenai negosiasi yang rumit terkait mahar politik dengan PPP untuk bergabung dan menjadi calon Wakil Presiden pendamping Ganjar Pranowo.
"Kami sama sekali tidak membahas proses tersebut, karena itu adalah ranah pimpinan partai dan koalisi partai," tegas Sandi kepada wartawan di Bogor, Jawa Barat, Senin (8/5/2023).
Ia mengatakan bahwa dia tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan. Sandiaga mengaku menerima banyak masukan dari berbagai pihak sehingga dia ingin berpikir matang sebelum memutuskan untuk bergabung.
"Saya mendapatkan banyak dukungan dan masukan dari para kiai, ulama. Tidak perlu terburu-buru atau tergesa-gesa, karena yang kita perjuangkan adalah apa yang dibutuhkan oleh masyarakat," lanjutnya.
Baca Juga: Amarah Sandiaga Uno Usai Tahu Tukang Parkir Liar Patok Tarif Rp300 Ribu di Istiqlal
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di sisi lain, Sandiaga mengungkapkan bahwa ada keinginan di dalam dirinya untuk kembali berjuang bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia juga tidak menampik bahwa dia telah menerima tawaran dari partai yang dipimpin oleh Ahmad Syaikhu tersebut.
"Saya telah berjuang bersama PKS berulang kali dan terbukti. PKS adalah partai yang berjuang dengan sepenuh hati, pejuang yang tidak pernah menyerah, tidak pernah lelah, dan saya merasa ingin kembali berjuang bersama PKS," ungkapnya.
Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Sebut Tapera Pil Pahit, Apa itu?
Namun, Sandiaga masih ragu-ragu saat ditanya tentang kesiapannya untuk kembali dipasangkan dengan Anies dalam kontestasi Pilpres 2024. Dia menjawab dengan diplomatis, menyerahkan semua keputusan kepada pimpinan partai koalisi pendukung Anies.
"Sekali lagi, bukan saya yang menentukan, tetapi pimpinan partai yang menentukan. Teman-teman, sabarlah, saya baru saja mundur dan tidak ingin terburu-buru. Biarkan segalanya mengalir secara alami," tegas Sandi.
Editor : Pahlevi