Optika.id - Menurut survei oleh Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Anies Baswedan di wilayah DKI Jakarta merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan dua kandidat calon presiden lainnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
"Dalam survei tersebut, Anies memperoleh dukungan sebesar 42,4 persen pada simulasi tiga nama, mengungguli Ganjar yang mendapatkan 33,2 persen, dan Prabowo dengan 16,6 persen," kata Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Jumat (12/5/2023).
Survei Indikator yang dilakukan pada periode Februari hingga Maret 2023 menunjukkan bahwa Anies menjadi top of mind sebagai calon presiden di kalangan pemilih DKI Jakarta dengan persentase mencapai 28 persen. Selain itu, Anies juga mendominasi dalam simulasi dengan tiga nama, sepuluh nama, dan 35 nama semi terbuka.
"Pada simulasi sepuluh nama, elektabilitas Anies di kalangan pemilih DKI Jakarta mencapai 36,8 persen, disusul oleh Ganjar dengan 29,5 persen, dan Prabowo dengan 14,3 persen," ujar Burhanuddin.
Anies Baswedan juga memimpin dalam simulasi 35 nama, dengan elektabilitas mencapai 35,7 persen, sementara Ganjar dan Prabowo berada di peringkat kedua dan ketiga dengan masing-masing 28,3 persen dan 13,8 persen.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Burhanuddin menambahkan, "Polanya tidak berubah dalam simulasi 35 nama, Anies tetap berada di peringkat pertama, diikuti oleh Ganjar dan Prabowo. Perbedaannya signifikan untuk semua kandidat."
Survei ini melibatkan seluruh warga negara Indonesia di DKI Jakarta yang memiliki hak pilih, dengan sampel sebanyak 2060 responden yang dianalisis.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Metode pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling, dan ukuran sampel basis sebanyak 820 responden memiliki margin of error sekitar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Responden yang terpilih diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara acak sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor melalui spot check, dan tidak ditemukan kesalahan signifikan.
Editor : Pahlevi