Optika.id - Dalam pengusutan kasus korupsi dana Hibah Jatim tahun 2022 lalu, KPK telah melakukan pemeriksaan terhadap 5 bendahara Partai Politik (Parpol).
Kelimanya merupakan bendahara parpol di Jatim, yakni Fauzan Fuadi (PKB), Agung Mulyono (Demokrat), Muhammad Fawait (Gerindra), Wara Sundari Renny Pramana (PDIP), dan Blegur Prijanggono (Golkar).
Dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (13/5/2023), berikut harta kekayaan 5 bendahara Parpol yang sempat diperiksa KPK berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).
1. Agung Mulyono
(Demokrat) - Rp 18 Miliar
Berdasarkan data LHKPN tahun 2022, Bendahara
DPD Partai Demokrat Jatim itu memiliki harta kekayaan terbanyak dibandingkan keempat bendahara Parpol lainnya.
Selain menjadi Bendahara DPD Demokrat, Agung Mulyono juga menjabat sebagai Ketua Komisi D DPRD Jatim.
Tercatat memiliki harta kekayaan sebesar Rp
18.019.173.019. Sebagian besar hartanya itu berupa tanah dan bangunan senilai Rp 15.500.000.000.
Selain tanah dan bangunan, Agung juga memiliki sejumlah alat transportasi dan mesin senilai Rp 1.135.000.000.
Angka tersebut terdiri dari mobil Mercedes Benz E250 senilai Rp 320.000.000, BMW 5201 Rp 400.000.000, motor Honda seharga Rp 10.000.000, dan mobil Lexus senilai Rp 405.000.000.
la juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp 2.209.173.019, serta utang Rp 825.000.000.
2. Blegur Prijanggono
(Golkar) - Rp 15,4 Miliar
Di urutan kedua ditempati Bendahara DPD Partai Golkar Jatim sekaligus Ketua Fraksi Partai Golkar Jatim, Blegur Prijanggono.
Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada
November 2022, Blegur memiliki harta kekayaan sebesar Rp 15.454.810.000.
Selebihnya berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp 2.525.000.000, berupa Mobil Toyota Alphard senilai Rp 440.000.000, Honda Civic senilai Rp 385.000.000, serta Toyota Land Cruiser senilai Rp 1.700.000.000.
Harta lainnya yang dimiliki berupa kas dan setara kas senilai Rp 1.065.810.000. Blegur juga punya utang Rp 136.000.000.
3. M Fawait
(Gerindra) - Rp 8,9 Miliar
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Politikus yang akrab disapa Gus Fawait itu menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim sekaligus Bendahara DPD Partai Gerindra.
Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada Bulan Maret tahun 2022 lalu, harta kekayaan miliknya mencapai Rp 8.904.842.261.
Angka tersebut didominasi oleh tanah dan bangunan yang sebagian besar berupa warisan senilai Rp 7.368.500.000.
Selain tanah dan bangunan, Gus Fawait juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai R 770.800.000, berupa mobil Daihatsu Xenia senilai Rp 70.000.000, motor Honda Beat senilai Rp 4.000.000, dan mobil Hyundai senilai Rp
622.800.000.
Selain itu, Gus asal Jember itu juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 1.094.250.000, kas dan setara kas Rp 156.056.027, serta utang Rp 502.763.766.
4. Wara Sundari
(PDIP) - Rp 7,1 Miliar
Menjabat sebagai Ketua Komisi E DPRD Jatim sekaligus Bendahara DPD PDIP Jatim, Wara Sundari memiliki harta kekayaan sebesar Rp 7.148.133.400.
Sebagian besar hartanya berupa tanah dan bangunan senilai Rp 4.400.000.000.
Kemudian alat transportasi dan mesin senilai R
460.000.000, berupa Mobil Toyota Jeep seharga Rp 300.000.000, Suzuki SX4 senilai Rp 125.000.000, motor Yamaha NMAX senilai R 24.000.000, dan Honda Vario seharga Rp 11.000.000.
Tak hanya itu, Wara juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp 2.012.133.400, serta harta lainnya Rp 276.000.000 dan tidak memiliki utang.
5. Fauzan Fuadi
(PKB) - Rp 3,8 Miliar
Ketua Fraksi PKB DPRD Jatim sekaligus Bendahara DPW PKB Jatim ini memiliki harta paling sedikit bila dibandingkan dengan empat bendahara lainnya yang juga diperiksa KPK.
Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan pada 18 Maret 2022, Fauzan memiliki harta kekayaan sebesar Rp 3.832.525.724.
Harta kekayaannya sebagian besar berupa tanah dan bangunan senilai Rp 2.259.000.000. kemudian, alat transportasi dan mesin, terdiri dari motor Yamaha SE88/SPM SOLO senilai Rp 11.200.000 dan mobil Mitsubishi Pajero Sport senilai Rp 415.000.000.
Fauzan juga memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 157.321.000, kas dan setara kas R 1.085.197.900, serta punya utang Rp 95.193.176.
Editor : Pahlevi
