Waspada Rotavirus, Momok Menakutkan Bagi Anak yang Bisa Sebabkan Diare Serius

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Senin, 15 Mei 2023 13:48 WIB

Waspada Rotavirus, Momok Menakutkan Bagi Anak yang Bisa Sebabkan Diare Serius

Optika.id - Indonesia saat ini masih berjibaku dengan persoalan gizi dan kesehatan anak balita. Khususnya diare pada anak. Menurut survei Status Gizi Indonesia tahun 2020, prevalensi diare pada anak berada di angka 9,8%. Menanggapi hal tersebut, Dosen di bidang Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Hera Nirwati menyampaikan, penyebabnya adalah infeksi rotavirus.

Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?

"Rotavirus merupakan penyebab diare berat pada anak balita di negara maju dan negara berkembang," ujar Hera seperti dikutip dari laman resmi UGM, Senin (15/5/2023).

Menurutnya, saat berusia lima tahun hampir setiap anak pernah mengalami fase diare. Setidaknya sekali dalam hidupnya.

Diare memang dapat memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan buah hati. Apabila anak mengalami diare berulang kali selama masa pertumbuhan, maka hal tersebut bisa menghambat pertumbuhan tinggi badan anak sehingga tidak bisa tumbuh secara optimal. Tak hanya tinggi badan saja, kebugaran dan kecerdasan anak pun juga tidak bisa berkembang.

Kendati demikian, Hera menuturkan jika diare rotavirus bisa dicegah melalui pemberian vaksin. World Health Organization (WHO) bahkan sudah mengkualifikasi empat jenis vaksin diare yang sudah beredar di pasaran. Keempat vaksin tersebut antara lain Rotateq, Rotavac, Rotasiil dan Rotarix.

Selain keempat vaksin yang ditetapkan oleh WHO tersebut, Indonesia saat ini juga sedang mengembangkan vaksin diare rotavirus RV3. Vaksin tersebut saat ini sedang dikembangkan dan diuji secara klinis oleh peneliti UGM. Apabila pengujiannya sudah selesai maka vaksin tersebut akan diproduksi oleh Biofarma dalam waktu dekat.

Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

"Ditargetkan bisa digunakan untuk imunisasi bagi anak-anak di Indonesia,kata Hera.

Diare masih menjadi ancaman yang serius untuk kesehatan anak-anak Indonesia. penyakit yang menyerang pencernaan tersebut menyebabkan 14% kematian pada bayi berusia 29 hari 11 bulan (post neonatal) berdasarkan data dari Profil Kesehatan tahun 2021. Dalam data tersebut juga dijelaskan bahwa penyebab kematian terbesar kedua setelah pneumonia yakni diare.

Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda

Sementara itu, diare menjadi momok kematian bagi 10,3% anak balita usia 12 59 bulan. Untuk kategori ini, diare menjadi pencabut nyawa terbanyak bagi anak-anak.

Lebih lanjut, berdasarkan laporan serupa juga merinci data tiap provinsi terkait jumlah kasus diare pada anak yang mendapatkan pelayanan. Diketahui dari data tersebut, Jawa Barat merupakan provinsi dengan kasus diare pada anak balita sebanyak 666.244 kasus. Hal tersebut menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi dengan kasus diare terbanyak. Disusul oleh Jawa Timur dengan penderita sebanyak 470.968 kasus dan Jawa Tengah sebanyak 411.937 kasus.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU