Optika.id - Penetapan Johnny G Plate sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek BTS 4G Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dianggap sebagai bagian dari serangan yang tidak hanya ditujukan kepada Partai Nasdem, tetapi juga kepada partai-partai anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) seperti PKS dan Partai Demokrat.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Dalam rentang waktu yang berlangsung, serangan ini meliputi upaya untuk menggagalkan potensi Anies Baswedan sebagai calon presiden hingga upaya pengambilalihan Partai Demokrat oleh Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
"Dalam rivalitas politik, ini adalah konsekuensi yang harus dihadapi," kata Dedi Kurnia Syah, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Kamis (18/5/2023).
Lulusan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyatakan bahwa upaya-upaya untuk menghalangi Anies Baswedan telah terjadi sejak awal.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Ia juga mengungkapkan bahwa selain upaya pengambilalihan Partai Demokrat oleh KSP Moeldoko dan lainnya, penggulingan Ketua Umum PPP, Suharso Monoarfa, juga menimbulkan keraguan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pergantian Suharso oleh Muhammad Mardiono diduga terkait dengan niat PPP untuk mendukung Anies Baswedan.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Oleh karena itu, spekulasi politik bahwa Partai Nasdem juga terlibat dalam kasus korupsi yang melibatkan Menkominfo dan Sekjen Johnny G Plate sulit dihindari.
"Sejak awal, upaya untuk menghalangi Anies sangat terlihat," tegas Dedi.
Editor : Pahlevi