Optika.id - Bukan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang diyakini masih sedang dipertimbangkan oleh Anies Baswedan. Anies sedang mempertimbangkan tokoh-tokoh dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) untuk menjadi pasangannya dalam Pilpres 2024.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Menurut Direktur Pusat Riset Politik, Hukum, dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, Anies mungkin tidak ingin berpasangan dengan AHY.
Hal ini karena Anies pasti mempertimbangkan efek elektoral yang akan berdampak pada tingkat keterpilihannya dalam pemilihan presiden.
"Anies dalam dilema, di satu sisi dia membutuhkan Demokrat untuk mencapai persyaratan 20 persen agar dapat dengan mudah mendapatkan tiket capres," ujar Saiful Anam, Jumat (2/6/2023).
"Namun, di sisi lain, Anies khawatir jika dipaksakan berpasangan dengan AHY, karena kita tahu bahwa AHY masih kurang pengalaman dan signifikansi elektoralnya juga masih bisa dikalahkan oleh tokoh-tokoh yang berhubungan dengan NU, misalnya," tambahnya.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebagai akademisi Universitas Sahid Jakarta, Saiful melihat bahwa Anies masih mempertimbangkan tokoh-tokoh dari kalangan NU. Oleh karena itu, bagi Anies sangat sulit untuk segera memutuskan AHY sebagai pasangan calon wakil presidennya pada Pilpres 2024 mendatang.
"Anies sedang mempertimbangkan apakah AHY akan mampu memberikan efek elektoral bagi dirinya. Menurut pandangan saya, Anies justru lebih mempertimbangkan tokoh-tokoh dari kalangan NU sebagai pendampingnya pada Pilpres 2024 mendatang," ujarnya.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Dengan demikian, Saiful berpendapat bahwa saat ini Anies memiliki beban yang berat secara internal, sehingga harus menghadapi penolakan dari pihak eksternal.
"Mungkin jika dipaksakan, Anies justru akan mengalami kekalahan jika tidak sesuai dengan hati nuraninya dalam memilih pendampingnya pada Pilpres 2024 mendatang," tambah Saiful.
Editor : Pahlevi