Optika.id - Wakil Gubernur(Wagub) Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak secara khusus mengharapkan rencana utama pengembangan Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) MetropolitanSurabayadibuat secara mendasar berdasarkan kebutuhan masyarakat dan kesesuaian wilayah.
Ini kan pembangunan dalam jangka panjang, jadi kita harapkan perencanaan ini dibuat secara detil dengan mempertimbangkan kesesuaian wilayah dan kebutuhan masyarakat, ungkapnya saat menghadiri Rapat Lokakarya Visi dan Tujuan Pengembangan Sustainable Urban Mobility Plan (SUMP) Metropolitan Surabaya di Ruang Rapat Utama Kantor Bappeprov Jatim, Senin (5/6/2023).
Sebab, jika mencontoh peta pengembangan wilayah serta integrasi antar moda di Jakarta menurut Wagub Emil, ada perbedaan yang cukup signifikan. Kalau di Jakarta fokus pengembangan transportasi umum ada di kawasan yang memang mobilitas karyawan tinggi disana. Hanya ada satu titik. Tetapi kalau di Surabaya ada perbedaan. Pekerja fokusnya bukan lagi di gedung-gedung tinggi, tapi juga di kawasan ruko-ruko dan industri kecil lainnya, jelasnya.
Oleh karenanya, menurut Mantan Bupati Trenggalek ini pentingnya memetakan kebutuhan moda transportasi masyarakat di Gerbangkertasusila plus.
Karena dari data yang dipaparkan oleh konsultan hanya 2,4 persen masyarakat Jatim yang menggunakan transportasi publik. Ini yang tidak boleh kita kesampingkan, ujarnya.
Khawatirnya, bukan malah transportasi publik yang dibutuhkan masyarakat. Tapi kualitas jalan yang baik agar pengguna jalan merasa aman dan nyaman, imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak hanya itu saja, Emil juga menyampaikan secara khusus bahwa dengan ruang urban yang pertambahannya seiring dengan penambahan private transport juga menjadi PR yang harus intensif dibahas.
Jangan sampai istilahnya penambahan banyak transportasi pribadi membuat keadaan jalan menjadi dengkul bertemu dengkul seperti di Hanoi, kata Emil.
Harapannya pada rapat kali ini detil-detil seperti kebutuhan masyarakat dan pemetaan kesesuaian wilayah bisa terakomodir didalamnya, pungkasnya.
Turut hadir Ferdinand selaku Project manager egis, Mohammad Yasin selaku Kepala Bappeprov Jawa Timur, Nyono selaku Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur dan pihak terkait dari kabupaten dan kota.
Editor : Pahlevi