Optika.id - Alasan yang dikemukakan oleh Presiden Joko Widodo bahwa cawe-cawe politiknya untuk mencegah riak-riak yang membahayakan bangsa dianggap berlebihan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin.
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Ujang menganalisis bahwa tindakan-tindakan yang dianggap membahayakan negara dan bangsa oleh Jokowi tampaknya ditujukan kepada Anies Baswedan yang saat ini didukung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
"Penuduhan ini seakan-akan ditujukan kepada kalangan di luar pemerintah, yaitu oposisi," kata Ujang, Minggu (11/6/2023).
"Bisa jadi Jokowi menuduh Anies menjalankan politik identitas yang didukung oleh kelompok 212. Namun, stigma tersebut tidak benar," tambahnya.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut Ujang, sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dianggap telah berseberangan secara politik dengan pemerintahan Jokowi.
Sikap oposisi Anies semakin jelas terlihat ketika ia didukung oleh tiga partai politik anggota KPP, yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Nasdem, dan Demokrat.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
"Cawe-cawe itu merupakan urusan pribadi. Namun, jika presiden melakukan cawe-cawe, yang dikhawatirkan adalah penyalahgunaan kekuasaan," tegas Ujang, seorang analis politik dari Universitas Al Azhar.
Editor : Pahlevi