Ramai Wisuda Seluruh Tingkat TK-SMA, DPRD Jatim: Memberatkan Orang Tua!

author Danny

- Pewarta

Rabu, 14 Jun 2023 22:27 WIB

Ramai Wisuda Seluruh Tingkat TK-SMA, DPRD Jatim: Memberatkan Orang Tua!

Optika.id - Anggota Komisi E DPRD Jatim dari fraksi PDIP Deni Wicaksono mengimbau sekolah-sekolah tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA untuk tidak menggelar wisuda. Deni menilai wisuda memberatkan orang tua dari sisi biaya.

Baca Juga: Khawatir RUU Pilkada Disahkan, BEM SI Jatim Terus Kawal hingga Pendaftaran!

Ada cukup banyak orangtua pelajar yang kirim WhatsApp ke saya, yang keberatan dengan banyaknya acara wisuda. Kalau misal punya dua anak, anak pertama wisuda SMP, anak kedua wisuda SD, tentu itu memberatkan, ujar Deni kepadawartawan, Rabu (12/6/2023).

Deni mengatakan, wisuda sebelumnya hanya dikenal ketika kelulusan mahasiswa di perguruan tinggi. Namun dalam beberapa tahun terakhir, muncul tren wisuda TK, SD, SMP, dan SMA, termasuk di sekolah-sekolah negeri yang dimiliki oleh pemerintah.

Tentu saja hal tersebut menimbulkan konsekuensi biaya penyelenggaraan, yang kemudian sebagian harus ditanggung oleh para pelajar.

Belum lagi bila acara wisuda digelar di hotel atau gedung di luar sekolah, yang tentu secara biaya akan membengkak. Banyak wali murid yang merasa keberatan terkait banyaknya wisuda sekolah. Dan ini kan waktunya hampir bersamaan. Bisa dibayangkan beban orang tua yang punya dua atau tiga anak wisuda bareng, jelas Deni.

Baca Juga: Sekjen PDIP Sampaikan Pesan Bu Mega ke Caleg DPRD se-Jatim

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh karena itu, Deni menyarankan agar bila memang sekolah telah menjadwalkan wisuda dalam agenda tahunannya, untuk digelar di sekolah saja, sehingga lebih hemat biaya.

Atau bisa pula digelar semacam perpisahan siswa dengan cara yang sederhana dengan menampilkan seni-budaya yang diperankan oleh para pelajar. Prinsipnya jangan sampai memberatkan orangtua siswa, jelas dia.

Baca Juga: PDIP Jatim Bekali Caleg Terpilih, Fokus pada Ideologi Pancasila!

Deni mengatakan, substansi yang perlu ditekankan oleh pihak sekolah adalah bagaimana memperkuat kompetensi para pelajar, baik hard skill maupun soft skill.

Misalnya selain seni-budaya, soft skill yang bisa diberikan adalah soal kepemimpinan. Para pelajar yang akan lulus bisa diberi materi kepemimpinan sebagai bekal menatap masa depan, ujar alumnus Universitas Airlangga tersebut.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU