Zulfan Lindan: Luka Lama Surya Paloh dengan SBY, Buat AHY Gagal Jadi Cawapres Anies

author Eka Ratna Sari

- Pewarta

Minggu, 18 Jun 2023 10:17 WIB

Zulfan Lindan: Luka Lama Surya Paloh dengan SBY, Buat AHY Gagal Jadi Cawapres Anies

Optika.id - Zulfan Lindan, mantan kader Nasdem, mengungkapkan salah satu alasan yang menjadi hambatan bagi AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) untuk dianggap pantas menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan.

Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!

Menurut Zulfan Lindan, Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh, tidak ingin AHY menjadi calon wakil presiden Anies Baswedan karena adanya konflik lama dengan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono).

Meskipun Nasdem dan Demokrat berada dalam koalisi yang sama, yaitu Koalisi Perubahan, namun tetap ada kecenderungan agar AHY tidak dipilih sebagai calon wakil presiden Anies karena konflik lama tersebut.

Di sisi lain, Demokrat juga semakin cemas dengan sikap Nasdem yang tidak pernah mencantumkan nama AHY dalam daftar calon pendamping Anies pada tahun 2024.

"Pertama, kapasitas dan kemampuannya dianggap oleh Surya Paloh belum layak. Kemudian ada perbedaan tajam antara SBY dan SP (Surya Paloh). Ini sebenarnya ada kasus hukum SP yang sempat dipermasalahkan oleh SBY dan kemudian diselesaikan. Tetapi, luka lama masih ada," kata Zulfan Lindan, Sabtu (17/6/2023).

Kasus hukum yang melibatkan Surya Paloh dan sempat dipermasalahkan oleh SBY pada saat itu adalah kasus pembelian hotel di Medan, Sumatera Utara.

"Namun, kasus tersebut sudah selesai. Tetapi, sejauh mana sudah diselesaikan, kita belum tahu, karena di Indonesia, kasus lama kadang-kadang bisa muncul lagi. Ini berarti ada luka yang belum sembuh. Ada masalah yang masih tersimpan di dalamnya," tambahnya.

Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketegangan politik antara Nasdem dan Demokrat ini kemudian diperhatikan dengan serius oleh PDIP. Ketidakjelasan mengenai AHY sebagai calon wakil presiden kemudian menarik perhatian partai banteng yang dianggap sebagai pertemuan yang serius.

Menurut Zulfan, pertemuan antara dua Sekjen PDIP dan Demokrat adalah sinyal kuat bahwa kedua belah pihak serius dalam menjalin kerjasama politik.

"Itu pasti ada restu Ibu Mega dan Pak SBY. Apalagi kita tahu bagaimana hubungan Ibu dan Bapak itu, ini pasti serius," kata Zulfan.

Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!

Kekecewaan Demokrat semakin diperburuk dengan sikap sejumlah tokoh Nasdem seperti Ahmad Ali dan Gus Choi yang tidak pernah menyebut nama AHY sebagai calon kuat wakil presiden Anies Baswedan.

Dua tokoh yang sering disebut oleh Nasdem sebagai pendamping Anies adalah Khofifah Indarparawansa dan Yenny Wahid. Pada satu kesempatan, Gus Choi bahkan menyebut bahwa Nasdem akan mendukung AHY jika terpaksa.

"Demokrat pasti merasa tersinggung. Bagi Demokrat, ini merupakan penghinaan. Bagaimana mungkin teman koalisi seperti ini, itu tidak bisa diterima," kata Zulfan Lindan.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU