Optika.id - Polusi udara yang sering terjadi di kota padat penduduk dan metropolitan penuh dengan kemacetan berdampak pada banyak hal misalnya kesehatan pernapasan manusia.
Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Udara yang terkontaminasi dengan berbagai zat yang berbahaya seperti gas buang kendaraan bermotor, partikel debu, polutan kimia dan polutan industri ini mengancam sistem pernapasan.
Partikel-partikel kecil yang terkandung dalam polutan tersebut bisa terhirup bersama dengan udara serta bisa masuk ke paru-paru lantas mengganggu fungsi normal mereka. Hal ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan kerusakan pada saluran pernapasan.
Apabila tubuh terpapar polusi jangka panjang, maka dapat meningkatkan risiko terkena penyakit pernapasan kronis seperti bronchitis, asma, serta penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Tak hanya sistem pernapasan saja yang terancam oleh polusi udara, kulit wajah juga bisa rusak apabila terpapar terlalu lama polusi udara tanpa perlindungan yang maksimal.
Mengutip dari laman Skintrustclub, Minggu (18/6/2023) paparan jangka panjang polusi udara ini bisa mempengaruhi kesehatan dan kecantikan kulit yang tentunya juga berdampak pada penampilan dan kesehatan kulit.
Masalah yang muncul akibat paparan polusi udara misalnya jerawat, penuaan kulit dini dan memburuknya kondisi kulit seperti psoriasis, eksim, serta dermatitis kontak. Tak hanya itu, partikel polusi udara seperti PM2.5 yang merupakan partikel kecil berukuran 2,5 mikrometer atau jauh lebih kecil dan dapat menghasilkan radikal bebas di kulit yang menyebabkan stres oksidatif.
Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi
Di sisi lain, hal ini juga mengganggu keseimbangan antioksidan alami kulit serta bisa merusak struktur kulit. Partikel polusi udara yang kecil dan menempel pada kulit ini bisa menyumbat pori-pori dan lama kelamaan akan membentuk komedo, jerawat, dan masalah kulit lainnya yang mengganggu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Polusi udara juga bisa mengganggu ketidakseimbangan mikrobioma kulit yang berfungsi penting dalam menjaga kesehatan dan melindungi kulit dari pathogen maupun gangguan lainnya. Pada akhirnya, apabila mikrobioma tidak bisa menjalankan tugas sebagaimana mestinya, maka muncul berbagai macam masalah seperti iritasi kulit, kekeringan dan penyakit radang kulit.
Adapun dampak polusi udara yang mengganggu keseimbangan mikrobioma kulit ini cara kerjanya yakni partikel polusi udara secara fisik menempel pada kulit dan menyumbat pori-pori sehingga bakteri tumbuh subur di tempat tersebut. Bakteri yang gemar menempel seperti bakteri Cutibacterium acnes yang bisa menyebabkan radang jerawat.
Polusi udara di sisi lain juga bisa menghasilkan senyawa yang bisa mempengaruhi pertumbuhan dan keseimbangan mikroba kulit. Polutan yang dihasilkan dari kendaraan bermotor dan polutan industri bisa menghasilkan senyawa beracun atau iritan yang bisa mempengaruhi mikrobioma kulit.
Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda
Lantas, bagaimana cara melindungi kulit wajah dari ganasnya serangan polusi udara jangka panjang?
Pertama, bisa dengan menghindari area yang penuh asap kendaraan atau pabrik. Kedua, menggunakan purifier udara di dalam ruangan. Purifier ini membantu mengurangi partikel polusi di udara. Ketiga, menggunakan pelindung wajah atau masker yang dirancang khusus untuk melindungi kulit dari polusi udara.
Ketiga, jangan lupa untuk mengonsumsi vitamin yang bisa menunjang kesehatan tubuh dan kulit seperti Vitamin C, vitamin B3, dan lain-lain. Ingat selalu untuk mengonsumsi air mineral sebanyak 8 gelas tiap harinya.
Editor : Pahlevi