Optika.id - Kita sudah akrab dengan karakter netizen yang begitu aktif dan lekat dengan internet maupun media sosial. Dalam media sosial sendiri begitu mudah ditemui beragam konten seperti curhatan pribadi, informasi, hingga tampilan foto dan video narsis yang wara-wiri di linimasa. Kian aktif kita di media sosial dengan berbagai unggahannya, tentu semakin mudah orang menemukan kita.
Baca Juga: Sivitas Akademika Bukan Sembarang Orang, Presiden Bisa Tersungkur
Keaktifan di media sosial ini nyatanya tidak diimbangi dengan kesadaran publik terhadap aspek privasi dan keamanan digital. Pasalnya, ancaman terhadap keamanan data pribadi ini selalu menghantui mereka yang menggunakan media sosial.
Salah satu yang luput dari perhatian publik adalah kekerasan berbasis gender online (KBGO) yang tentunya termasuk ke dalam ranah kriminal. Kekerasan berbasis gender yang dilakukan secara daring ini kerap disebut sebagai flaming. Biasanya, flaming menyasar via pesan pribadi misalnya Direct Message yang ada di Instagram maupun Twitter.
Memang selalu ada konsekuensi dan harga yang harus dibayar oleh setiap netizen ketika menggunakan media sosial. Ada dua hal yang bertentangan namun saling terkait dan nyaris terlupa oleh netizen yakni aspek keamanan dan kenyamanan dalam berinteraksi dengan media sosial.
Keamanan digital merupakan seperangkat perlengkapan yang bisa jadi bekal dan harus dikuasai demi mencegah terjadinya tindak kriminal dari data dan identitas pribadi yang barangkali disalahgunakan oleh orang lain secara tidak bertanggung jawab di media sosial. Pun, agar tidak mengalami kejadian serupa KBGO.
Agar terhindar dari flaming dan mencegah kekerasan berbasis gender secara online, SAFEnet merinci lima panduan keamanan digital yang bisa digunakan sebagai pedoman dan upaya mencegah tindakan tercela tersebut. Lima panduan yang dirangkum dari SAFEnet, Selasa (27/6/2023) tersebut antara lain:
Privasi Akun dan Tingkatkan Standar Pengaturan Keamanan
Untuk menghindari orang yang tidak bertanggung jawab dan orang asing, selalu aktifkan mode privasi untuk akun anda. Termasuk apabila nantinya anda ingin menonaktifkan semua akun medsos, maka konten yang telah diunggah pun harus dihapus. Tujuannya agar tidak ada akses terhadap data pribadi kita. Ini juga berlaku pada aplikasi apa saja, misalnya dating apps.
Baca Juga: Kawula17: Inovasi Politik Anak Muda di Tengah Banjir Informasi Media Sosial
Ingat Dampak Jejak Digital
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Konten dari media sosial bisa menjadi sasaran yang empuk untuk disalahgunakan. Maka dari itu, selalu ingat dan sadari bahayanya jejak digital dari aktivitas anda di media sosial lantaran selalu bisa direkam oleh netizen lainnya.
Jaga Reputasi dan Citra Positif
Tak jarang akun media sosial bisa digunakan ajang sebagai personal branding bagi seseorang. Namun, selalu pertimbangkan baik-baik reaksi netizen lain terhadap isi unggahan di media sosial.
Baca Juga: Kasus Kekerasaan Seksual Tak Kunjung Henti Terjadi di Sekolah
Kenali dan Kelola
Menyeleksi dengan tepat pengikut Anda di medsos berhubungan pula dengan kualitas komunikasi antara Anda dan mereka. Ini termasuk mempertimbangkan sikap Anda dalam merespons tanggapan orang lain atas isi unggahan Anda.
Jujur dan Terbuka
Selalu pikirkan lebih dahulu sebelum menguggah sesuatu. Apalagi yang terkait dengan wajah, maupun teman kelompok. Karena biasanya teman-teman bisa mengunggah sesuatu tanpa konsen terlebih dahulu. Begitu pun sebaliknya. Selalu minta izin kepada teman atau yang bersangkutan apabila hendak mengunggah foto maupun video yang mana ada orang tersebut di dalamnya. Sikap jujur dan saling terbuka ini bisa meningkatkan rasa percaya dan intens satu sama lain.
Editor : Pahlevi