Sederet Tradisi Unik Ketika Merayakan Idul Adha dari Berbagai Daerah

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Rabu, 28 Jun 2023 14:11 WIB

Sederet Tradisi Unik Ketika Merayakan Idul Adha dari Berbagai Daerah

Optika.id - Hari Raya Kurban atau Idul Adha merupakan salah satu perayaan penting bagi umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, perayaan Iduladha dari berbagai daerah dilakukan dengan beragam kegiatan. Bahkan, kegiatan yang dilakukan tiap Iduladha tersebut sudah menjadi tradisi yang unik di tengah masyarakat.

Baca Juga: Praktik Sunat Perempuan, Mutilasi atau Tradisi?

Sampai saat ini, berbagai tradisi unik dalam menyambut Iduladha tersebut masih dapat ditemukan di berbagai daerah. Dilansir dari berbagai sumber, Optika.id merangkum beberapa tradisi unik Iduladha di Indonesia, Rabu (28/6/2023).

Mepe Kasur, Banyuwangi

Di Banyuwangi, Jawa Timur, masyarakat suku Osing menyambut perayaan Iduladha dengan cara yang cukup unik. Tradisi yang mereka lakoni dari dulu ini disebut dengan Mepe Kasur atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan menjemur Kasur. Tradisi ini selalu diadakan setiap mendekati Iduladha.

Warga percaya bahwa tradisi menjemur Kasur ini merupakan cara untuk menolak bala dan menjauhkan segala hal-hal buruk dari rumah.

Yang menarik dari tradisi ini adalah proses menjemur Kasur harus dilakukan secara serentak sejak pagi hari di depan rumah masing-masing, jadi bukan secara individual. Mereka akan membalikkan kasus sesekali dengan menggunakan sapu lidi atau tebah (penebah) agar kembali bersih ketika ditiduri. Mepe Kasur ini juga menjadi cara masyarakat setempat menghormati datangnya bulan suci Dzulhijjah.

Manten Sapi, Pasuruan

Beralih ke masyarakat Pasuruan, Jawa Timur. Masyarakat di Pasuruan mengenal tradisi Manten Sapi untuk menghormati hewan kurban yang akan disembelih nantinya. Sapi-sapi warga yang hendak dijadikan kurban akan didandani secantik mungkin layaknya pengantin.

Semua sapi yang sudah didandani dengan kalung bunga tujuh rupa dan dibalut dengan kain kafan, serban dan sajadah ini kemudian diarak oleh warga menuju masjid setempat untuk diserahkan kepada panitia kurban. Kain kafan yang digunakan untuk membalut si sapi merupakan simbolisasi kesucian orang yang berkurban.

Kemudian, setelah sapi selesai disembelih, ibu-ibu akan turut memeriahkan tradisi ini dengan membawa bumbu masak dan peralatan dapur untuk acara makan bersama pasca penyembelihan hewan kurban.

Baca Juga: Pediang, Tradisi Tangkal Musibah yang Hidup Kembali di Tengah Pandemi

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain digunakan sebagai sarana untuk mensyiarkan agama, manten sapi juga berguna sebagai alat komunikasi dalam menjaga tradisi lokal di Pasuruan.

Grebeg Gunungan, Yogyakarta

Bergeser ke Jawa Tengah tepatnya di daerah Yogyakarta, ada tradisi unik bernama grebeg. Grebeg artinya perayaan rutin yang diadakan oleh masyarakat Jawa, khususnya Yogyakarta untuk memperingati peristiwa penting dan dilangsungkan pada setiap hari-hari besar dalam agama Islam.

Saat Grebeg Gunungan, akan ada tiga buah gunungan (pareden) yang berisi berbagai makanan dan hasil bumi yang diarak dari keraton menuju masjid untuk upacara pembukaan doa. Acara puncaknya adalah pada saat warga memeriahkan acara dengan berebut gunungan dengan penuh semangat. Masyarakat meyakini jika makanan yang berhasil diambil dari gunungan bisa mendatangkan rezeki.

Kaul Negeri dan Abdau, Maluku Tengah

Di Maluku Tengah, khususnya Tulehu, juga mempunyai tradisi unik untuk menyambut Iduladha yakni melalui Kaul Negeri dan Abdau. Tradisi ini dilakukan setelah melaksanakan salat Iduladha.

Adapun Kaul Negeri sendiri merupakan acara adat menggendong tiga kambing menggunakan kain layaknya menggendong anak kecil. Hal ini dilakukan oleh para pemuka adat dan agama setempat.

Kambing tersebut kemudian diarak keliling desa sambil diiringi alunan takbir dan salawat menuju masjid untuk disembelih kemudian dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.

Kemudian, Abdau sendiri merupakan tradisi bagi para pemuda Tulehu untuk berebut bendera bertuliskan kalimat tauhid. Tradisi ini mencerminkan bentuk ketulusan dalam menerima Islam sebagai agama yang harus dijaga. Di sisi lain, Abdau juga bertujuan untuk mempererat hubungan persaudaraan antar pemuda agar selalu rukun.

Editor : Pahlevi

Tag :

BERITA TERBARU