Optika.id - Supermoon pertama di tahun 2023 telah terlihat pada malam tadi, Selasa (4/7/2023).
Bulan ini disebut dengan supermoon karena berada lebih dekat dengan bumi daripada biasanya. Para pengamat juga menyatakan selama fenomena berlangsung, bulan juga akan berada di posisi yang lebih rendah daripada waktu yang lainnya.
Pada waktu itu, bumi akan sepenuhnya diterangi oleh matahari dan terlihat paling baik ketika bulan akan terbit pada malam sebelumnya.
Pada dasarnya, bulan memiliki orbit berbentuk elips. terjadinya supermoon ini karena jaraknya sedikit lebih dekat ke bumi sehingga terlihat besar dan terang.
Karena hal itu, pada setiap bulannya, bulan memiliki titik perigee (jarak terdekat) dan (apogee) jarak terjauh yang berkisar 225.800-251.800 mil atau 363.400-405.500 kilometer. Astronom NASA, Fred Espenak, menjelaskan bulan yang memenuhi supermoon memiliki jarak terdekat hingga 90%. Karena itu wajar jika ukurannya akan jauh lebih besar.
Supermoon pada tahun 2023 ini memiliki nama Buck Moon yang berasal dari tanduk rusa jantang (bucks). Disebutkan Almanac pada bulan Juli, tanduk rusa jantan sedang mengalami pertumbuhan. Namun, supermoon ini juga memiliki nama lain seperti Thunder Moon, Hay Moon, Salmon Moon, dan Raspberry Moon.
Buck Moon ternyata menjadi supermoon pertama dan terkecil dari sisa fenomena supermoon di tahun 2023 ini. Supermoon selanjutnya akan terjadi pada tanggal 1 Agustus, 30 Agustus dan 29 September yang diperkirakan akan lebih besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika fenomena Buck Moon berlangsung jaraknya akan berada di titik 361.935 km dari bumi. Sedangkan supermoon terbesar yang akan berlangsung pada 30 Agustus dengan nama Blue Moon berjarak 357.334 km dari bumi.
Meskipun menjadi supermoon paling kecil, Buck Moon menjadi salah satu bulan purnama yang menggantung paling rendah dalam setahun. Hal ini bisa terlihat jelas di belahan Bumi Utara.
Pada ilmunya, bulan purnama mencerminkan posisi Matahari di siang hari. Saat matahari berada di titik paling tinggi di langit siang bumi belahan utara, maka bulan purnama akan berada pada titik terendahnya.
Sebaliknya pun demikian yang akan terjadi di bulan Desember nanti. Kala itu bulan berada di titik tertinggi pada malam hari bahkan terjadi di atas garis khatulistiwa.
Supermoon pada malam lalu terlihat di berbagai penjuru dunia. Jangan khawatir jika kamu belum melihat fenomena supermoon tadi malam. Kamu bisa menyaksikan fenomena supermoon selanjutnya yang akan terjadi pada tanggal 1 Agustus dengan nama Sturgeon Moon yang tentunya lebih besar karena berjarak 357.530 km dari bumi.
Editor : Pahlevi