Optika.id - Fraksi PKB DPRD Jawa Timur kembali mengingatkan setiap level pemerintahan daerah, mulai dari Pemprov Jatim, pemkab/pemkot se-Jawa Timur, hingga pemerintah desa untuk melakukan mitigasi bencana bersama masyarakat. Hal itu demi meminimalisir risiko bencana hidrometeorologi yang akan dihadapi oleh masyarakat.
Baca Juga: Khawatir RUU Pilkada Disahkan, BEM SI Jatim Terus Kawal hingga Pendaftaran!
Wakil Ketua DPRD Jatim Anik Maslachah menyebut mitigasi bencana perlu dilakukan dengan masyarakat. Terutama masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir dan bencana angin puting beliung.
"Mitigasi harus terus dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan langsung masyarakat. Sosialisasi kewaspadaan bencana atau siaga di setiap titik daerah hingga desa adalah hal wajib yang harus dilakukan," ungkap Anik Maslachah dalam keterangan tertulis dilansir dari detikJatim, Sabtu (8/7/2023).
Anik menyebut, mitigasi bencana sangat diperlukan saat ini. Mengingat kondisi anomali cuaca yang cukup ekstrem di Jawa Timur beberapa waktu terakhir.
"Hari ini masuk musim kemarau, namun datang intensitas hujan yang tinggi dan telah menyebabkan terjadinya lahar dingin di lereng Gunung Semeru Lumajang pada hari Jumat (7/7/2023) kemarin yang menelan tiga korban jiwa. Mitigasi bencana menjadi perhatian serius yang harus segera terlaksana," jelasnya.
Baca Juga: Sekjen PDIP Sampaikan Pesan Bu Mega ke Caleg DPRD se-Jatim
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekretaris DPW PKB Jatim ini berharap pemerintah melibatkan seluruh elemen stakeholder seperti BPBD, Basarnas, TNI, Polri dan lembaga kemasyarakatan untuk melakukan mitigasi bencana.
"Mitigasi harus dipastikan dengan kesiapan infrastruktur siaga bencana, termasuk juga kesiapan sumber daya manusia dalam recovery penyelamatan. Kita berharap pemerintah provinsi dan kabupaten/kota selalu mengalokasikan anggaran yang cukup untuk penanggulangan bencana," imbuhnya.
Baca Juga: PDIP Jatim Bekali Caleg Terpilih, Fokus pada Ideologi Pancasila!
Lebih lanjut, ia meminta masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan dengan adanya potensi cuaca ekstrem dengan pro aktif memberikan informasi kepada pemerintah dan pihak terkait apabila di wilayahnya mengalami tanda-tanda bencana.
"Perhatikan selalu peringatan cuaca dari BMKG. Tingkatkan kesiapsiagaan untuk warga di wilayah rawan bencana. Kita berharap dapat bisa meminimalisir adanya korban saat bencana alam terjadi," katanya.
Editor : Pahlevi