Optika.id - Langkah Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra, mengunjungi rumah Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), merupakan upaya untuk memperkuat koalisi antara Gerindra dan PKB. Kerja sama politik antara kedua partai ini telah dilakukan sejak Agustus tahun sebelumnya.
Baca Juga: Cak Imin Usul Sistem Pemilu Diganti: Pemilu 2024 Banyak Timbul Fitnah
Menurut analisis Yusak Farchan, seorang pengamat politik dari Citra Institute, Prabowo dan Gerindra ingin menjaga agar Cak Imin dan partai PKB tetap berada dalam koalisi mereka dan tidak beralih ke partai lain. Konsekuensinya, jika PKB pindah koalisi, Prabowo berpotensi tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden.
"Prabowo tentu memiliki kepentingan agar PKB tidak beralih. Jika PKB pindah, Prabowo berpotensi tidak dapat mencalonkan diri sebagai presiden," ungkap Yusak, pada hari Senin (10/7/2023).
Menurut pendapat Yusak, PKB memiliki posisi tawar yang kuat karena menjadi partai pertama yang membentuk koalisi dengan Gerindra. Terlebih lagi, sejauh ini mesin politik PKB berjalan secara besar-besaran. Yusak yakin bahwa Gerindra tidak ingin kehilangan PKB.
Baca Juga: Cak Imin Respon Kunjungan Anies ke DPP PDIP: Semoga Lancar
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menanggapi rencana pertemuan antara Cak Imin dan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, Yusak berpendapat bahwa banyak pihak yang perlu memberikan dukungan.
"Prabowo bergerak cepat dalam menghadapi wacana pertemuan antara Cak Imin dan Mega. Harapannya PKB tidak akan berpindah ke kubu PDIP," tambahnya.
Baca Juga: Resmi, Muktamar PKB Tentukan Cak Imin Kembali Jadi Ketum
Yusak juga mencatat data tambahan bahwa PKB memiliki catatan keberhasilan bersama PDIP dalam dua pemilihan presiden terakhir, yang membantu Jokowi menjadi presiden.
Editor : Pahlevi
