Optika.id - Hingga saat ini Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) terus mencari sosok cawapres Anies Baswedan yang bisa diterima oleh semua pihak.
Baca Juga: Berbeda Arah, Suami Yenny Wahid Masuk Struktur TKN Prabowo-Gibran
Sosok cawapres yang bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat harus merepresentasikan suara rakyat dari bawah atau mewakili kalangan populis.
Cawapres populis berarti mampu mewakili mayoritas suara masyarakat dan memiliki basis dukungan politik yang kuat.
Sekjen Pergerakan Aktivis Nahdliyin Nusantara atau PeranNU, Mulyadin Permana mengatakan, di Indonesia, kalangan tradisional yang memiliki basis dukungan massa yang besar adalah Nahdlatul Ulama (NU).
Isu yang berkembang bahwa KPP terus mencari cawapres yang merepresentasikan suara NU untuk Anies Baswedan. Tokoh NU diyakini bisa mewakili suara mayoritas muslim tradisional, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sosok representasi dari NU yang belakangan mencuat adalah Yenny Wahid Puteri mantan Presiden Gus Dur, katanya kepadawartawan, Jumat, (14/7/2023).
Sebagai relawan Anies Baswedan, kata dia, PeranNU sangat berharap bahwa cawapres yang dipilih oleh Anies bersama KPP adalah tokoh NU.
Baca Juga: Yenny Wahid Unggul di Berbagai Lembaga Survei, Bukti Cawapres Terkuat?
PeranNU menyakini bahwa tokoh NU bisa diterima oleh semua kalangan, kelompok, golongan, dan seluruh lapisan masyarakat karena komitmen kebangsaan NU yang sangat kuat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Apalagi sosok yang dipilih adalah puteri mendiang Gus Dur, Yenny Wahid. Ini sangat kuat mendongkrak elektabilitas Anies, jelasnya.
Ia menilai, pertama, tidak ada yang meragukan ke-NU-an Yenny Wahid. Ia bahkan dipandang sangat representatif mewakili NU karena merupakan cicit tokoh utama pendiri NU, KH. Hasyim Asyari, yang juga pahlawan nasional.
Baca Juga: Nasdem: Duet Anies-Yenny Top Markotop
Kedua, komitmen kebangsaan Yenny Wahid melekat pada dirinya melalui aktivitasnya selama ini sebagai aktivis Nahdlatul Ulama yang berjuang bagi kemaslahatan masyarakat, kedamaian, persatuan, dan memupuk nilai toleransi baik di dalam maupun di luar negeri.
Selain itu, kata dia, Yenny Wahid sangat aktif mempromosikan Islam moderat dan toleran ala Indonesia di dunia internasional. Ia terus menjaga hubungan baik dengan berbagai tokoh penting di berbagai negara.
Bahkan, hampir setiap duta besar negara luar yang ada di Indonesia pernah bertemu dan berdiskusi dengan Yenny Wahid tentang nilai-nilai keIslaman dan keIndonesiaan, ujarnya.
Editor : Pahlevi