Optika.id - Obesitas atau kegemukan secara ringkas diartikan sebagai kondisi seseorang dengan berat badan yang berlebih. Obesitas, selain mengganggu penampilan fisik, juga bisa menyebabkan beberapa penyakit turunan seperti jantung dan diabetes.
Baca Juga: Kesehatan dan Alkohol: Apa yang Harus Anda Ketahui?
Menurut Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Em Yunir, ada empat tingkat klasifikasi obesitas yang menyebabkan dampak berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahan penderitanya sendiri.
"Penyakit yang disebabkan obesitas itu antara lain stroke, diabetes, hipertensi, demensia, kanker. Untuk beberapa jenis kanker pada perempuan itu misalnya ada polycystic ovarian syndrome (PCOS) dan adanya kelemahan dari sel-sel hati," kata Em Yunir, Senin (17/7/2023).
Dokter yang bergelut dalam spesialisasi penyakit dalam Sub-Endokrin FKUI-RSCM itu pun menjelaskan jika pada tahap nol, seseorang tidak mempunyai risiko dari obesitas yang jelas. Hal tersebut dia kutip berdasarkan sebuah jurnal internasional bertajuk "Clinical Evaluation of Patients Living with Obesity" yang diterbitkan pada tahun 2023 ini. Pada tahapan tersebut, orang itu juga tidak mempunyai gejala fisik, psikopatologi atau gangguan jiwa/perilaku, keterbatasan fungsional maupun gangguan kesejahteraan.
Kemudian, masuk ke tingkat pertama yang mana tubuh dari orang itu mulai bereaksi dan menunjukkan adanya faktor risiko obesitas subklinis. Adapun tanda atau gejalanya adalah gejala fisik ringan, psikopatologi dan keterbatasan fungsional yang ringan serta nampak adanya gangguan kesejahteraan. Dengan jenis komplikasi awal tersebut mulai ditandai adanya hipertensi awal atau pre-diabetes sehingga seseorang yang mengalami gejala itu harus mulai waspada.
Selanjutnya memasuki tingkat kedua, orang tersebut mulai merasa sulit beraktivitas dalam kegiatan kesehariannya. Adapun dampak yang dirasakan adalah munculnya gangguan tidur. dalam tingkatan ini, seseorang bisa berpotensi terkena penyakit kronis seperti diabetes mellitus tipe 2 (T2DM), hipertensi atau darah tinggi hingga osteoarthritis (OA).
Baca Juga: Kenali Penyebab Kesemutan pada Wajah dan Waktu yang Tepat untuk Konsultasi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tingkat tiga, organ tubuh orang tersebut sudah mulai mengalami kerusakan. Dalam tahap ini, penderita sudah mengalami gangguan psikopatologi yang cukup signifikan disusul dengan keterbatasan fungsional tubuhnya.
Lebih lanjut Yunir menjelaskan jika penyakit ikutan dari obesitas yang berpotensi menjangkiti penderita yakni komplikasi pembuluh darah, gagal jantung dan stroke.
"Berbagai komplikasi itu muncul umumnya karena kerusakan dinding pembuluh darah dan akan berisiko terjadinya stroke atau ada pembuluh darah yang tersumbat dan penyakit jantung koroner dan seterusnya. Jadi, obesitas itu biasanya tidak hanya berat saja, tetapi juga disertai dengan hipertensi tinggi, kolesterol tinggi (hiperglikemia) atau kandungan gula darahnya meningkat," jelasnya.
Baca Juga: 5 Perubahan Warna Lidah yang Mengungkap Kondisi Kesehatan Anda
Selanjutnya, pada tingkat empat, Yunir menjelaskan jika penderita sudah berpotensi memasuki tahap akhir yang mana tubuh sudah mengalami gangguan parah seperti tidak bisa bergerak dan kehilangan produktivitasnya. Sementara itu, memasuki stadium lebih lanjut penyakit kronis pun dengan mudah akan menyerang secara akut, disusul dengan penurunan kepercayaan diri yang drastis.
"Selain itu, obesitas juga membuat beberapa hormon menurun. Seperti pada laki-laki, ada hormon testosteron dan hormon tiroid, sehingga makin banyak penyulit yang akan dihadapi seseorang yang obesitas," ucapnya.
Editor : Pahlevi