Optika.id - Juru bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya menyampaikan kritik pedas kepada Presiden Joko Widodo. Ia menilai Jokowi terlalu mencampuri urusan Pilpres 2024, termasuk soal desain baju kemeja garis hitam putih dari Jokowi yang dipakai bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Partai Ummat Agendakan Bertemu Cak Imin, Bahas Apa ya?
"Jokowi tidak elok mengurusi baju Ganjar. Apalagi dihubung-hubungkan dengan UUD 1945. Sama sekali tidak patut," ujar pria yang akrab disapa Tofa dalam keterangan tertulis, Kamis (20/7/2023).
Menurut Tofa, komentar-komentar dari Jokowi selama ini soal Pilpres 2024 tidak memiliki nilai sama sekali.
"Meskipun politik itu pencitraan, tetapi kalau yang membantu pencitraan adalah Pak Jokowi, maka Ganjar akan rugi," katanya.
Ia pun menyarankan agar Jokowi berkonsultasi dulu dengan politikus PDIP Trimedya Panjaitan apabila ingin cawe-cawe urusan Ganjar.
"Yang tahu masalah Ganjar, kan Trimedya Panjaitan. Jika mau cawe-cawe, Jokowi bisa berkonsultasi ke Trimedya. Agar cawe-cawenya tepat sasaran," ungkap Tofa.
"Jokowi bukan desainer baju. Jadi, selain cawe-cawenya tidak elok, muatan cawe-cawenya pasti tidak bermanfaat," sambungnya.
Baca Juga: Daftarkan 36 Bacaleg, Partai Ummat Sidoarjo Targetkan Raih Kursi di Tiap Dapil!
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Senada dengan Tofa, Ketua DPP Partai Ummat Bidang Advokasi Hukum Juju Purwanto menyebut Presiden Jokowi terlalu mencampuri urusan Pilpres 2024.
"Intervensi Jokowi dalam urusan Pilpres 2024 selama ini, demi mendukung dan memenangkan capresnya memang tampak kasat mata dan tendensius," tutur Juju.
Ia menyebut Jokowi sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan telah melakukan tindakan melanggar konstitusi.
Baca Juga: Partai Ummat Mengecam dan Mengutuk Keras Kebiadaban Israel!
"Untuk itu Jokowi sebagai Presiden RI harus tetap independen dan netral. Dia harus menjaga jarak yang sama kepada Bacapres lain, yaitu Prabowo Subianto dan Anies Baswedan," tegasnya.
Menurut Juju, Jokowi semestinya fokus saja kepada persoalan bangsa dan negara sebelum mengakhiri jabatannya.
"Soal motif baju bagi Bacapres Ganjar dan pendukungnya, hanyalah soal 'remeh temeh dan simbol' belaka. Ada persoalan substansial saat ini bagi Jokowi, yaitu kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat yang masih carut marut di segala bidang pembangunan," pungkasnya.
Editor : Pahlevi