Optika.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)Sandiaga Salahuddin Unomengapresiasi program-program Forum Wartawan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Forwaparekraf) yang turut serta membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca Juga: Dukung Pariwisata Halal, PP KAMMI Dorong Sinergitas dan Tawarkan 4G-IP4 pada Sandiaga Uno
Program kerja tersebut di antaranya Famtrip Temanggung, Mini FGD Hari Pariwisata Sedunia, Bekasi Creative Festival, Indonesia Tourism Outlook (ITO) 2024, Famtrip Tanjung Puting, Kalimantan Tengah, dan Famtrip IKN Nusantara.
"Terima kasih kepada rekan-rekan media atas kerja sama yang sudah berjalan dengan baik dan sangat bersahabat ini, mohon ditingkatkan lagi, dan ditambah dengan aspek inovasi, adaptasi, dan kolaborasi untuk tahun 2023-2024 ini," kata Menparekraf Sandiaga dalam keterangannya, Kamis (3/8/2023).
Menparekraf melanjutkan, di tahun 2023 yang merupakan tahun politik ini, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif berpotensi mengalami perkembangan yang baik, karena banyak pergerakan partai politik dalam berkegiatan.
"Menurut saya tahun politik ini tahun yang positif untuk pergerakan masyarakat kita, karena dengan adanya kontestasi ini pasti akan ada pergerakan lebih tinggi, juga ada pemesanan dan pembelian konsumsi produk-produk ekonomi kreatif, seperti misalnya t-shirt, yang itu nanti berdampak positif. Ini jangan sampai kita lari dari tugas dan fungsi kita yaitu yang ditargetkan di RPJMN bahwa kita harus mencapai jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, mobilisasi wisatawan nusantara, nilai tambah ekonomi kreatif, dan juga lapangan kerja," kata Sandiaga.
Baca Juga: Menparekraf: Game Development Potensial Bangkitkan Ekonomi dan Ciptakan Lapangan Kerja
Pada kesempatan tersebut, Menparekraf mengatakan terkait Borobudur akan dikelola entitas tunggal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Pertama bahwa untuk Borobudur akan ada Perpres yang akan mensinergikan pengelolaansingle authorityuntuk kawasan pariwisata Borobudur. Kawasan Borobudur ada di zona satu dan di zona dua, itu nanti ke depan akan ada entitas tunggal yang mengampu unsur-unsur lintas kementerian/lembaga dari Kementerian Agama, Kemenparekraf, BUMN, Kemenkeu, PUPR, semua akan ada di sana, supaya tidak simpang siur dari segi kebijakan dan lain-lain," jelasnya.
Kemenparekraf sendiri akan memiliki zona otorita aktif di bawah naungan badan otorita yang berlokasi di Purworejo. Meski demikian, entitas tunggal untuk mengelola Candi Borobudur saat ini masih dikaji lintas kementerian/lembaga.
Baca Juga: Sandiaga Dorong Anak Muda Jadi Pemain Kunci Ekonomi Kreatif
"Saya banyak ditanya Bapak Presiden idealnya seperti apa, per hari ini kita banyak kendala badan otorita ini karena pemikiran-pemikiran kekinian dan inovasi tapi bajunya itu baju birokrasi. Jadi nanti akan kita kaji di akhir pemerintahan kita, apakah ini akan masih seperti ini," kata Menparekraf.
"Di Danau Toba yang sedang kita gagaspilot project-nya adalah zona otorita yang di Kaldera, itu mau kita jadikan kawasan ekonomi khusus. Kalau ini berjalan dengan baik mungkin akan menyusul yang di Borobudur atau di Labuan Bajo, nanti kita lihat seperti apa," tambahnya.
Editor : Pahlevi