DPR Minta BPOM Tak Hanya Tarik Daftar Obat Berbahaya, Harus Ada Solusi Efektif

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Jumat, 11 Agu 2023 14:58 WIB

DPR Minta BPOM Tak Hanya Tarik Daftar Obat Berbahaya, Harus Ada Solusi Efektif

Optika.id - Beredarnya obat-obatan berbahaya di masyarakat yang sebelumnya telah ditarik peredarannya oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mendapat sorotan dari DPR. Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani menilai jika langkah yang dilakukan oleh BPOM dengan melakukan penarikan obat masih belum efektif.

Baca Juga: Penerimaan Tenaga Ahli AKD di Lingkungan DPR RI TA 2024

"Penarikan dan perilisan daftar obat berbahaya yang dilakukan BPOM terbukti belum efektif untuk mencegah peredaran obat berbahaya di pasaranofflinedanonline," ujar Netty dalam keterangannya yang diterima Optika.id, Jumat (11/8/2023).

Menurutnya, untuk mencegah agar obat-obatan berbahaya itu tidak sempat beredar di pasaran lagi, maka BPOM perlu merumuskan langgkah preventif yang lebih efektif lagi. Pasalnya, Netty menilai jika perilisan dan penarikan hanya mengurangi jumlah obat berbahaya yang beredar di pasaran.

Penarikan dan perilisan obat-obat berbahaya tersebut tidak bisa mematikan industri sampai ke akarnya. Produsen di kemudian hari akan kembali membuat dan mengedarkan obat berbahaya dengan merek dan jenis yang berbeda setelah BPOM menarik obat berbahaya tersebut.

"Maka kami meminta BPOM merumuskan langkah preventif guna mencegah masyarakat dari obat berbahaya," kata dia.

Baca Juga: RUU Perampasan Aset Tak Masuk Prolegnas, ICW: Pukulan bagi Publik dan Pemberantasan Korupsi

Politisi PKS ini pun khawatir jika obat-obatan berbahaya ini kembali beredar dan sampai ke tangan masyarakat dengan kemajuan teknologi pemasaran digital saat ini. Apabila hal tersebut terjadi, maka BPOM hanya bisa membunuh satu, namun tumbuhhnya akan seribu dan akan menjadi pekerjaan rumah nantinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Oleh sebab itu, dia menegaskan BPOM harus menempuh langkah yang konkret dan efektif serta terukur untuk memberantas industri obat berbahaya sampai ke akar-akarnya.

Lebih lanjut dia meminta BPOM untuk gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang keamanan obat dan pangan agar masyarakat semakin waspada dan melek literasi. Saat ini, imbuhnya, sosialisasi merupakan tindakan penting yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk memberi pemahaman dan mencerdaskan masyarakat.

Baca Juga: Rekrutmen Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)

"Ini harus terus dilakukan dengan beragam platform agar masyarakat melek literasi dan tidak mudah tergiur iming-iming obat manjur dan cespleng," ucap Netty.

Untuk diketahui sebelumnya BPOM kembali merilis daftar dan menarik puluhan obat tradisional serta suplemen berbahaya yang bisa merusak ginjal apabila dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama. Alasan BPOM menarik obat dan suplemen itu lantaran tidak memenuhi syarat (TMS) keamanan dan mutu.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU