Optika.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar biasa disapa Cak Imin menjelaskan telah lebih dulu mempunyai track record bersama PKS di parlemen, juga baik meski beda posisi. PKB dukung pemerintah, PKS di oposisi.
Baca Juga: Cak Imin Tak Penuhi Undangan PBNU: Saya Ingin Tegakkan Konstitusi!
Kita sudah punya track record di DPR bersama PKS, tidak pernah mengedepankan politik identitas. Tapi kita tidak bisa melepas dari identitas masing-masing, kata Muhaimin di DPP PKS, TB Simatupang, Jakarta Selatan kepadawartawan, Selasa, (12/9/2023).
Dia mengatakan, rekam jejak kerja sama PKB dan PKS tak pernah menghasilkan politik identitas. Namun mereka mempunyai identitas masing-masing. Identitas itu, kata dia tak dapat dilepaskan satu sama lain.
Jadi kita punya identitas masing-masing, identitas saya dari Jawa Timur, Pak Syaikhu dari Jawa Barat. KTP nya sama-sama Jakarta, barang kali. Itu identitas kita, sambung Cak Imin dengan tertawa.
Menurutnya selama bertahun-tahun di Parlemen, PKB dan PKS tidak pernah mengadu mengenai identitas. Kini, lanjut Cak Imin, identitas tersebut akan digunakan untuk memperkuat kebhinekaan agar kapal yang ditungganginya berlayar menuju kemenangan Pilpres 2024.
Kami di DPR bertahun-tahun dan kami sama-sama tidak pernah mengadu identitas. Tetapi kami mempunyai identitas masing-masing yang insya Allah akan menjadi kekayaan dan Perbedaan itu memperkaya, perkuat kebhinekaan Indonesia. AMIN, ungkapnya.
Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) turut mengucapkan selamat tinggal pada masa lalu. Kini, lanjut Cak Imin, akan menyambut dan mewujudkan pembangunan yang adil di 2024 dalam pemerintahannya.
Goodbye masa lalu, perbedaan-perbedaan yang gak penting. Kita songsong masa depan untuk cepatnya terwujud pembangunan yang adil makmur dan sejahtera, tegasnya.
Di tempat yang sama, Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku tidak khawatir duet antara Anies-Cak Imin dikaitkan dengan politik identitas saat kontestasi Pilpres 2024.
Menurutnya, hadirnya Cak Imin sebagai pendamping Anies merupakan perpaduan religius dan nasionalis.
Baca Juga: Cak Imin: Mari Semua Memaafkan, Lepaskan dengan Khusnul Khotimah
Tentu kami juga enggak menjadi khawatir bahwa ini menjadi politik identitas ya. Saya kira ini perpaduan partai yang mungkin memiliki basis keumatan dan basis nasionalisme, kata Syaikhu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurut dia, keterbelahan masyarakat pada Pilpres 2019 tidak boleh terjadi kembali di pilpres tahun depan.
Oleh karena itu saya sepakat dengan apa yang diungkapkan oleh Ketua Umum Partai NasDem bahwa dengan koalisi ini tidak ada lagi keterbelahan, keterpecahan di tengah masyarakat, cebong kampret selesai sudah kita songsong masa depan ini lebih baik, tuturnya.
Dia berharap dan optimistis pilpres 2024 akan muncul dengan suasana yang hangat.
Inilah harapan-harapan yang justru tadi optimisme-optimisme itu muncul dalam suasana diskusi yang demikian hangat, tegasnya.
Baca Juga: Cak Imin Tolak Panggilan PBNU Soal Mandat Benahi PKB!
Sebelumnya diberitakan, Surya Paloh menyakini pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar mampu mengatasi ancaman politik identitas. Palohpun menyampaikan selamat tinggal untuk politik cebong dan kampret.
Kedua pasangan ini kita harapkan akan bisa mampu mengatasi berbagai macam godaan dan cobaan, bahkan ancaman terhadap sistem nilai-nilai kebangsaan kita, ujar Paloh di deklarasi capres-cawapres di Hotel Majapahit, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu, beberapa hari yang lalu.
Hari ini juga kita katakan selamat tinggal kepada politik cebong dan kampret, tambahnya.
Politik cebong dan kampret memunculkan adu domba, pemecah belah, dan perusak nilai kebangsaan. Ia pun menyampaikan selamat datang untuk politik yang lebih baik, yakni politik kebhinekaan.
Editor : Pahlevi