Optika.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Ketua UmumPartai HanuraOesman Sapta Odang atau yang biasa disapa OSO di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/9/2023). OSO mengakui pertemuan tersebut sempat membahas politik praktis terkait strategi Partai Hanura menjelang Pemilu 2024.
"Hanura? iya ada lah, Bapak tanya itu 'Hanura sekarang lagi pergi ke daerah-daerah?' Iya betul. Rupanya Bapak mengikuti," kata OSO.
Ketika ditanya apakah Jokowi memberikan instruksi khusus terkait strategi Hanura, OSO menekankan, Jokowi tidak pernah memberikan arahan. OSO juga menyebut baik Jokowi dan pihak lain tidak pernah ikut campur dalam masalah internal Hanura.
"Ndakada, Presidenenggakpernahngarah-ngarahin, orang lain punenggakpernahngarah-ngarahin. Presidenenggakpernahngarahin, kita cuma cerita yang lucu-lucu,ngobrolyang enak-enak, ketawa-ketawa,enggakada yang seriusbanget gitu," jelas OSO.
OSO juga tidak menampik adanya pembicaraan dengan Presiden Jokowi mengenai sosok bakal cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Diketahui, Partai Hanura telah mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar pada 28 Agustus 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
"Ganjar Pranowo itu kan saya mendukung. (pembicaraan dengan Presiden Jokowi) Secara langsung tidak, tetapi yagimanaya namanya juga politik, ya kan. Kalau politik ini kan kadang-kadang kitaenggakbisa terlalu terbuka dengan Presiden," kata OSO.
OSO mengatakan sosok bakal cawapres pendamping Ganjar adalah hak Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri selaku partai pengusung. Meski tidak menjawab apakah sosok bakal cawapres tersebut akan diumumkan pada Rakernas PDIP pekan depan, OSO mengaku tidak dapat mendahului PDIP dalam mengumumkan sosok bacawapres tersebut.
"Kalau saya memilih orang yang bisa mendampingi Ganjar, memenangkan suara untuk Ganjar. Kalau diumumkan sekarang saya mendahului Tuhan,enggakboleh," kata OSO.
Editor : Pahlevi
