Optika.id - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuai sorotan karena memilih Kaesang Pangarep sebagai ketua umum (ketum) baru mereka. Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS), Nyarwi Ahmad, mengamati bahwa langkah PSI dalam mengangkat Kaesang sebagai ketum terkait dengan strategi elektoral menjelang Pemilu 2024.
Nyarwi menjelaskan, "PSI tidak mendapat suara yang cukup pada Pemilu 2019, alias tidak lolos Parliamentary Threshold (PT) 4 persen, sehingga tidak mendapat kursi di parlemen. Saya kira PSI memanfaatkan jaringan politik pengaruh keluarga Presiden Jokowi," katanya pada Kamis (28/9/2023).
Baca Juga: KPK Tanggapi Laporan Dosen UNJ ke Kaesang Soal Private Jet!
Perekrutan Kaesang dianggap sebagai langkah yang diambil PSI untuk mencapai target lolos parlemen pada Pemilu 2024. Kaesang, sebagai anggota keluarga Presiden Jokowi, memiliki potensi pengaruh yang signifikan dalam dunia politik.
Baca Juga: Beberapa Partai Batal Usung Kaesang, KIM Plus di Jateng Ambyar
"Saya bahkan meyakini, Kaesang didaulat menjadi Ketum PSI untuk memastikan pemuda dapat dicomot, baik untuk menjadi kontestan maupun basis pemilih. Jadi ini menjadi ruang-ruang baru bagi para politisi muda untuk berkiprah di sana," tambah Nyarwi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Baca Juga: Analis Sebut Gerindra-Golkar Tak Mungkin Usung Kaesang di Pilgub Jakarta
Komentar Nyarwi ini menggugah perdebatan tentang keterlibatan keluarga Presiden dalam politik dan dampaknya pada Pemilu mendatang. Hingga saat ini, PSI belum memberikan tanggapan resmi terkait observasi ini.
Editor : Pahlevi