Optika.id - Dorongan Anies Baswedan agar ketidakadilan, penindasan, dan pendudukan oleh pihak Israel di tanah Palestina segera diakhiri mendapat apresiasi. Karena sikap Israel itu yang mendorong perlawanan dari pihak Palestina, terutama Hamas, yang meletus pada Sabtu, 7 Oktober 2023 akhir pekan kemarin.
Demikian disampaikan pengamat Timur Tengah yang juga Penasihat Indonesian Society for Middle East Studies (ISMES) Smith Alhadar, Selasa, (10/10/2023).
Baca Juga: Netizen Respon Upaya Anies Dirikan Partai, Ini Penjelasannya!
Karena, kamu bayangkan saja, itu ada resolusi Dewan Keamanan PBB, ada kesepakatan Oslo yang meminta Israel untuk meninggalkan wilayah-wilayah Palestina, yaitu Gaza, Tepi Barat, Yerusalem Timur, sesuai dengan perbatasan tahun 1967. Semua negara termasuk Amerika Serikat juga menyetujui resolusi-resolusi itu, ucapnya.
Tetapi bukan dilaksanakan, malah penindasan, pembunuhan, perampokan tanah-tanah Palestina itu tetap berlangsung sampai sekarang. Lalu apakah orang Palestina berdiam dan menyerahkan nasibnya kepada kepada Tuhan? Tidak bisa. Dia harus berikhtiar. Salah satu ikhtiar untuk bisa dengar, ya seperti yang dilakukan Hamas saat ini, ucapnya.
Terlebih, dia menjelaskan, wilayah Jalur Gaza yang dikuasai kelompok Hamas itu diblokade dari segala penjuru, baik itu udara, darat, dan laut oleh Israel sejak tahun 2007. Sehingga Gaza seakan menjadi penjara terbuka terbesar di dunia saat ini.
Apakah kita berharap bahwa rakyat Palestina akan menerima nasib seperti itu? Tentu saja tidak. Karena resolusi, piagam DK PBB itu mendukung pemberontakan perjuangan komunitas-komunitas yang teraniaya di satu negara. Dan perjuangan Palestina itu perjuangan yang sah menurut Piagam PBB, ucapnya.
Karena itu dia menegaskan peringatan yang disampaikan capres Anies Baswedan terkait peningkatan eskalasi antara Hamas dan Israel merupakan konsen semua warga dunia yang mencintai perdamaian. Yaitu agar ketidakadilan, penindasan, dan pendudukan Israel terhadap Palestina segera dihentikan.
Suara Anies itu saya kira juga bukan suara yang unik. Tapi seluruh orang yang waras di dunia akan berteriak seperti Anies, ucap pengamat yang aktif menulis di media massa ini.
Agar keadilan tegak, stabilitas di Timur Tengah terjaga dengan baik, dan Palestina mendapatkan kemerdekaan yang menjadi haknya, dia berharap perang segera dihentikan dan Israel bersedia maju ke kemeja perundingan bersama Palestina.
Baca Juga: Tokoh Masyarakat Ingin Anies Terus Jadi Pemimpin Perubahan untuk Indonesia
Karena itu kita berharap Indonesia bersuara lantang dengan negara lain yang cinta perdamaian yang menjunjung tinggi piagam PBB untuk menekan Israel agar maju ke perundingan dengan secara serius. Sehingga negara Palestina bisa berdiri. Dengan demikian keadilan internasional itu bisa ditegakkan. Kalau tidak, orang akan meragukan komitmen itu, tegasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sekarang misalnya ketika Rusia menyerang Ukraina, tapi negara-negara Barat, Amerika Serikat berlomba-lomba membantu Ukraina karena ini agresi Rusia yang melanggar piagam PBB dan melanggar hak asasi manusia. Tetapi kenapa penindasan Israel terhadap Palestina dibiarkan? katanya mempertanyakan.
Makanya dia mendorong Indonesia maju ke depan tampil dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Apalagi Indonesia berutang budi kepada Palestina yang telah menjadi bagian dari negara/bangsa pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Utang budi kepada Palestina ini bahkan juga disampaikan Presiden Joko Widodo dalam acara perayaan dan peringatan Konferensi Asia Afrika Asia Afrika ke-60 pada tahun 2015 lalu. Karena dari negara-negara yang mengikuti KTT Asia Afrika di Bandung pada 1955 lalu, tinggal Palestina yang belum meraih kemerdekaan.
Dalam pidatonya Jokowi menyatakan dunia masih berutang budi kepada Palestina. Karena semua negara yang terjajah pascaperang dunia kedua itu semua telah dimerdekakan termasuk Indonesia. Negara satu-satunya yang belum dimerdekakan itu Palestina. Sehingga kita mempunyai kewajiban untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, tandasnya.
Baca Juga: Meski Tak Ikut Kontestasi Pilgub, Pengamat Prediksi Karier Anies Tak Meredup!
Sebelumnya usai menghadiri peluncuran platform Pahlawan Demokrasi di Cemara Ballroom, Malang, Minggu kemarin, Anies menjelaskan peningkatan eskalasi kekerasan berupa serangan dari Hamas berakar pada ketidakadilan, penindasan, dan pendudukan oleh Israel di tanah Palestina.
Jadi ketika pendudukan tanah, perluasan pemukiman ilegal, penekanan terhadap warga dalam sebuah tindakan apartheid, maka akan memunculkan reaksi perlawanan. Karena itu kami melihat pentingnya kita semua untuk mendukung penyelesaian akar masalahnya. Selama itu tidak diselesaikan, maka (perlawanan) akan terus berulang, tegasnya.
Tak hanya itu Anies mendukung sikap yang diambil Indonesia untuk tegas menentang apa yang dilakukan Israel dan terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina melalui berbagai perundingan sekaligus terus meminta Israel untuk menghentikan praktek apartheid kepada rakyat Palestina.
Saya mendukung sikap yang diambil Indonesia selama ini, bahwa kita memperjuangkan untuk ada penurunan ketegangan, proses perundingan yang lebih adil dengan memperhatikan hak rakyat Palestina, dan menghentikan praktek politik apartheid yang dilaksanakan oleh Israel, demikian Anies Baswedan.
Editor : Pahlevi