Optika.id - Pengamat politik Bawono Kumoro menilai sosok Mahfud dapat membantu Ganjar menjaga peluangnya menguasai suara para pemilih berlatar Nahdlatul Ulama (NU), yang memiliki basis massa besar di Jawa Timur. Namun di sisi lain, Firman Noor dari Pusat Riset Politik BRIN mengatakan bahwa Mahfud juga dianggap "bukan sosok terbaik" di kalangan Nahdliyin.
Apalagi jika dia disandingkan dengan tokoh NU "berdarah biru" seperti Muhaimin Iskandar yang menjadi bacawapres Anies Baswedan, ujar pengamat.
Baca Juga: Ahmad Muzani: Megawati Dipastikan Tak Bisa Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri mengumumkan nama Mahfud MD sebagai bakal cawapres yang akan mendampingi bacapres Ganjar Pranowo.
"Calon wakil presiden yang dipilih PDI Perjuangan adalah bapak Profesor Doktor Mahfud MD," kata Megawati Sukarnoputri di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta Pusat, Rabu (18/10/2023).
Mahfud akhirnya dipilih dari sejumlah nama yang santer disebut-sebut sebagai kandidat cawapres Ganjar, antara lain Khofifah Indar Parawansa, Sandiaga Uno hingga Ridwan Kamil. Namun belakangan nama Mahfud makin sering disebut setelah bertemu dengan Megawati pada Rabu (17/10/2023) malam.
Ganjar Pranowo telah dideklarasikan sebagai calon presiden yang diusung oleh PDIP dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sejak 21 April 2023. Selanjutnya adalah Perindo, yang diketuai Hari Tanoesoedibjo, bergabung untuk mengusung Ganjar pada 9 Juni 2023. Hanura kemudian menyusul pada 29 Agustus 2023.
Harta Kekayaan Mahfud MD
Mengutip laporan e-lhkpn KPK 31 Maret 2023/Periodik - 2022, Menko Polhukam itu tercatat memiliki total kekayaan dengan nilai Rp 29,54 miliar.
Besaran harta tersebut terdiri dari tanah dan bangunan dengan nilai Rp 12,06 miliar. Yang terdiri dari 15 kepemilikan berupa tanah dan tanah dan bangunan yang tersebar di Sleman, Pamekasan, Jakarta Selatan, dan Surabaya. Semuanya tercatat sebagai hasil sendiri.
Baca Juga: Ahmad Muzani Terkait Rencana Prabowo Bertemu Megawati: Tunggu Kondisi Bu Mega Membaik
Selain itu, Mahfud juga tercatat memiliki alat transportasi dan mesin sebesar Rp 1,50 miliar. Besaran itu terdiri dari, sepeda motor Honda tahun 2007, mobil Toyota Avanza Veloz Minibus tahun 2012, mobil Toyota Vios tahun 2013, Toyota Camry tahun 2017, Toyota Alphard tahun 2018, dan motor Vespa Primavera 150 tahun 2021. Semuanya tercatat sebagai hasil sendiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mahfud juga tercatat memiliki harta bergerak lainnya sebesar Rp 180,5 juta. Ia juga memiliki kas dan setara kas sebesar Rp 15,80 miliar.
Megawati Mengaku Sudah Kontemplasi
Megawati mengatakan, pemilihan Mahfud sudah melalui kontemplasi dan diskusi dengan berbagai pihak pengusung Ganjar. Mahfud dipandangnya sebagai sosok yang memiliki pengalaman yang panjang dan luas terkait persoalan hukum.
"Sosok dengan pengalaman lengkap di lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Lalu Prof Mahfud juga dikenal rakyat sebagai pendekar hukum dan pembela wong cilik, saya bilang sama beliau, 'Ya hukum ini jangan terus semuanya pada bungkam'," ujar Megawati di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Baca Juga: Anies dan Ganjar akan Hadir dalam Pelantikan Prabowo-Gibran Minggu Besok
Pemimpin Indonesia ke depan, memiliki banyak pekerjaan rumah yang menjadi perhatiannya dalam memilih Mahfud sebagai bakal cawapres dari Ganjar. Sosok pemimpin ini digerakkan oleh nilai moral, etika, dan selalu satu antara kata dan perbuatan.
Indonesia juga memiliki pekerjaan rumah di dalam memanfaatkan bonus demografi pada 2045. Ia juga mencermati seriusnya persoalan akibat liberalisasi politik dan perekonomian, yang akhirnya berdampak pada meningkatnya kasus korupsi.
"Pak Mahfud jadi tampil apa adanya, jujur, bernyali, dan komitmen ideologinya tidak perlu diragukan lagi. Beliau bisa menjadi wasit yang baik di tengah persaingan politik dan bisnis yang seringkali dirasakan tidak adil," ujar Megawati.
"Beliau sosok yang kami tugaskan untuk melakukan reformasi sistem hukum nasional agar tampil wajah keadilan sejati. Sudah lama rakyat menunggu keadilan ini, karena itulah kepada seluruh rakyat Indonesia kami semua mohon doa restunya," sambung Presiden ke-5 Republik Indonesia itu.
Editor : Pahlevi