Optika, Banyuwangi - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, serta bupati dan walikota se-Jawa Timur, dan sejumlah instansi terkait melakukan gerakan restorasi kawasan mangrove yang bertajuk 'Nandur Mangrove' di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Teluk Pangpang di Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Menurut Khofifah, gerakan Ini juga dilakukan sebagai bentuk kontribusi Jawa Timur terhadap target Indonesia yang berupaya menurunkan emisi 0.834 hingga 1.081 giga ton.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Optimis Pendapatan Kota Surabaya Tahun 2022 Naik
Kegiatan Nandur Mangrove ini merupakan gerakan restorasi kawasan mangrove yang sedang kita giatkan di Jawa Timur untuk mengantisipasi perubahan iklim dan lingkungan, kata Khofifah di Pantai Cemara, salah satu kawasan di Teluk Pangpang, Jumat (29/10/2021).
Dalam acara tersebut, sedikitnya 293.280 batang bibit mangrove jenis Rhizophora mucronata, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrizha, dan Sonneratia alba secara bertahap ditanam di lahan seluas 101 hektar area di Kecamatan Muncar, Tegaldlimo, dan Pesanggrahan Kabupaten Banyuwangi.
Sebelumnya, acara serupa juga telah melakukan aksi serupa di Ujung Pangkah, Kabupaten Gresik dan Tuban.
Di Banyuwangi, kegiatan ini dipusatkan di KEE Teluk Pangpang yang merupakan kawasan wisata konservasi mangrove dan cemara. Kawasan ini memiliki nilai ekosistem penting yang menunjang kelangsungan kehidupan dan telah ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi di Jatim.
Luasan KEE Teluk Pangpang sendiri mencapai 1.663,71 hektare yang terletak di dua kecamatan, yakni Muncar dan Tegaldlimo. Di dalamnya terdapat keanekaragaman hayati berupa 12 jenis pohon mangrove, 43 jenis burung, dan 18 jenis Bivalvia yang sebagian besar merupakan burung migran.
Semoga lewat Nandur Mangrove ini, KEE Teluk Pangpang bisa meningkatkan penyerapan karbon dalam upaya menurunkan pemanasan global. Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka mendukung pengembangan Geopark Ijen yang saat ini sedang berjuang untuk menjadi bagian dari jaringan geopark dunia (Unesco Global Geopark Network) kata Khofifah.
Menurut Khofifah, ekosistem mangrove memiliki keterkaitan erat terhadap perubahan iklim. Keberadaan mangrove yang sehat di kawasan pesisir dapat meningkatkan resiliensi masyarakat pesisir terhadap perubahan iklim dan meminimalisir dampak bencana alam, seperti tsunami, badai dan gelombang.
Penanaman mangrove ini akan memberikan banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat. Mulai manfaat ekologi hingga dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jatim dr. Jumadi menambahkan, kegiatan Nandur Mangrove di Banyuwangi ini dilakukan di lahan seluas 101 hektar dengan total mangrove yang ditanam sebanyak 293.280 batang.
Penanaman kita lakukan di tiga kecamatan, yakni Muncar, Tegaldlimo, dan Pesanggaran. Di Muncar seluas 25 hektare. Sisanya 75 hektare tersebar di Tegaldlimo dan Pesanggaran, kata dr. Jumadi.
Sementara itu, Bupati Ipuk mengucapkan apresiasinya kepada Pemprov jatim yang terus mensupport pembangunan di Banyuwangi. Bagi Ipuk, dengan keterlibatan pemprov ini akan menambah luasan hutan bakau di Banyuwangi.
Ini adalah kampanye, bentuk ajakan kepada warga untuk menjadi bagian dalam menjaga iklim serta mempeluas ruang terbuka hijau di Banyuwangi, kata Ipuk.
"Dan ini sangat menunjang Teluk Pangpang yang mulai dikenal sebagai destinasi wisata alternatif di Banyuwangi," pungkas Ipuk.
Reporter: Jeni Maulidina
Editor: Amrizal
Editor : Pahlevi