Apa Arti Ceasefire dalam Perang Palestina dan Israel yang Tengah Memanas?

author Uswatun Hasanah

- Pewarta

Minggu, 12 Nov 2023 13:46 WIB

Apa Arti Ceasefire dalam Perang Palestina dan Israel yang Tengah Memanas?

Optika.id - Masyarakat dari seluruh belahan dunia gencar menyerukan Ceasefire dan Save Palestine di dunia maya. Kedua istilah tersebut viral sebagai tanggapan terkait situasi konflik Israel dan Palestina. Lantas, apa arti sebenarnya dari ceasefire?

Ceasefire merupakan istilah yang merujuk pada gencatan senjata dan menandakan seruan untuk mengakhiri permusuhan. Adapun ceasefire ini merupakan antonym atau lawan kata dari ungkapan militer open fire atau seruan untuk tembak menembak.

Baca Juga: Kelaparan Mengancam Gaza: Toko Roti Tutup Akibat Kekurangan Pasokan

Menurut Robert Froster dalam tulisannya yang berjudul Ceasefire dan dipublikasikan di laman Peace Agreements Database, dikutip Optika.id, Minggu (12/11/2023) perjanjian gencatan senjata tersebut diserukan sebagai bagian dari proses perdamaian serta dapat menunjukkan tingkat komitmen antara pihak-pihak yang sedang bertikai untuk mengakhiri konflik bersenjata.

Di sisi lain, periode gencatan senjata juga bisa digunakan sebagai kedok oleh beberapa kelompok untuk memobilisasi kembali, mempersenjatai kembali serta melakukan serangkaian maneuver. Sebenarnya, mengumumkan gencatan senjata dapat dilakukan secara sepihak, namun, dalam beberapa kesempatan juga bisa mengikuti kesepakatan antara pihak-pihak yang bertikai.

Adapun gencatan senjata ini bisa dilakukan baik secara lisan maupun tertulis. Sedangkan persyaratannya dapat berupa publik atau rahasia. Mediasi dari pihak ketiga pun bisa mengarah pada gencatan senjata atau sebagai alternative.

Baca Juga: Hizbullah Deklarasikan 'Kemenangan Besar' atas Israel

Para pihak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pun bisa memaksakan pihak yang sedang berkonflik untuk melakukan gencatan senjata. Hal tersebut diatur di bawah Bab VII Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ruang lingkup gencatan senjata ini dapat bersifat umum serta mencakup seluruh zona konflik dan semua pihak yang aktif di dalamnya. Atau, gencatan senjata ini sifatnya spesifik di mana lokasi dan aktornya terbatas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kendati demikian, gencatan senjata ini tidak serta merta bisa mengakhiri kekerasan itu sendiri. hal ini dikarenakan gencatan senjata tidak seperti perjanjian damai, dan tidak menyelesaikan ketidaksesuaian yang mendasari konflik sehingga kembalinya, atau kelanjutan, dari kekerasan itu sering kali merupakan hasil yang mungkin terjadi. Dengan kata lain, gencatan senjata merupakan jeda di antara konflik.

Baca Juga: Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Israel di Gaza, Ini Tanggapan Muhammadiyah

Sementara itu, dalam artikel bertajuk Understanding Ceasefires yang ditulis oleh Corinne Bara dkk, dijelaskan bahwa untuk memulai arsitektur gencatan senjata secara penuh, diperlukan waktu. di sisi lain, pihak yang tengah berkonflik juga perlu memperhatikan rincian perilaku yang dilarang ketika terjadi gencatan senjata.

Lebih lanjut, diperlukan juga perhatian terhadap kelompok-kelompok sempalan yang mungkin berusaha merusak perjanjian, atau pihak-pihak yang secara strategis melanggar gencatan senjata untuk mendapatkan keuntungan dari lawannya, baik di medan perang maupun meja perundingan.

Editor : Pahlevi

BERITA TERBARU